New York (ANTARA News) - Seorang mantan pelaut Angkatan Laut Amerika Serikat menabrakkan mobilnya ke arah para pejalan kaki di salah satu titik pusat Kota New York, Times Square, Kamis, hingga menewaskan seorang perempuan berusia 18 tahun dan melukai 22 orang.

Pihak berwenang mengatakan tidak ada tanda bahwa insiden itu merupakan aksi terorisme.

Para saksi mata mengatakan pengendara tersebut membawa mobil sedan Honda warna merah tuanya mengebut ke pinggir jalan sepanjang tiga blok, menabraki orang-orang sebelum mobil itu menghantam sebuah tiang dan berhenti antara 45th Street dan Broadway di daerah Midtown Manhattan.

Polisi yang melakukan penangkapan mengungkapkan jati diri pengendara itu sebagai Richard Rojas (26 tahun), warga Kota New York yang tinggal di Kecamatan Bronx.

Kepolisian mengatakan Rojas sudah pernah ditahan dua kali karena menyetir sambil mabuk, yaitu pada 2008 dan 2015, serta satu kali ditahan awal bulan ini karena mengeluarkan ancaman.

Tidak ada "petunjuk" bahwa insiden itu merupakan aksi terorisme, kata Wali Kota New York Bill de Blasio saat jumpa pers di lokasi kejadian.

Laporan-laporan awal menyebutkan bahwa insiden itu mengingatkan pada serangan mobil ke arah para pejalan kali seperti yang pernah terjadi dalam beberapa bulan terakhir di Inggris, Prancis, Jerman, Israel dan Swedia.

"Orang-orang ditabrak dan bergelimpangan," kata Josh Duboff, yang bekerja di dekat kantor pusat Thomson Reuters. Ia mengatakan dirinya meloncat ke pinggir sehingga tidak tertabrak.

Jenazah seorang perempuan tergeletak dan ditutup dengan selimut penuh dengan noda darah. Sepatu-sepatu berserakan di pinggir jalan.

Times Square adalah jantung teater Broadway. Setiap harinya, daerah itu dilalui oleh ratusan ribu orang, yang banyak di antaranya adalah wisatawan dari seluruh dunia.

Insiden pada Kamis terjadi menjelang siang. Rekaman kamera pengawas keamanan memperlihatkan mobil itu menghantam para pejalan kaki.

Catatan pengadilan menunjukkan bahwa Rojas juga pernah ditahan di sebuah pangkalan angkatan laut di Jacksonville, Florida, pada September 2012 setelah ia meneriakkan, "hidup saya sudah berakhir," dan mengancam akan membunuh polisi.

Setelah insiden Kamis, pihak berwenang menutup daerah di sekitar lokasi kejadian, dari 41st Street hingga 47th Street dan dari 6th Avenue hingga 8th avenue selama beberapa jam. Penutupan jalan itu otomatis menghentikan kegiatan-kegiatan di salah satu bagian paling sibuk di Kota New York, yang merupakan salah satu kota paling sibuk di dunia, demikian Reuters.

(Uu.T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017