New York (ANTARA News) - Hadiah Pulitzer hari ini dipersembahkan kepada Washington Post berkat liputan tajamnya mengenai kampanye kepresidenan Donald Trump, sedangkan New York Times diganjar penghargaan serupa bekat liputan aksi terselubung Vladimir Putin dalam Pemilu AS. Kedua media dianggap berani meliput orang-orang sangat berkuasa di tengah iklim permusuhan kepada media massa.

Harian New York dan ProPublica, platform berbasis web yang mengkhususkan diri dalam jurnalisme investigatif, memenangi penghargaan serupa untuk kategori jurnalisme layanan publik berkat liputan kekerasan oleh polisi New York terhadap kaum minoritas miskin.

Yang juga mendapat Pulitzer adalah sekitar 300 reporter di enam benua yang mengungkapkan skandal Panama Papers yang mengungkapkan infrastruktur tersembunyi dan skala global penghindaran pajak yang dilakukan kaum kaya dan sangat berkuasa.

Pulitzer, penghargaan paling prestisius dalam jurnalisme Amerika, telah diberikan sejak 1917, yang kerap diberikan kepada lembaga-lembaga pers seperti New York Times, Washington Post dan Wall Street Journal.

Tetapi media massa kecil juga kerap mendapatkannya seperti reporter Eric Eyre dari Charleston Gazette-Mail di West Virginia atas liputannya dalam soal banjir candu di kota-kota di West Virginia yang merupakan negara bagian dengan angka kematian tertinggi akibat overdosis, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017