Sukabumi (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Desy Ratnasari mengusulkan kepada Kementerian Sosial untuk menambah dua kampung siaga bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Saat ini Kabupaten Sukabumi baru punya satu kampung siaga bencana (KSB) di Kecamatan Kadudampit, tetapi saya sudah usulkan ke Kemensos agar menambah minimalnya dua lagi," katanya di Sukabumi, Sabtu.

Menurutnya, kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini 90 persen kecamatannya merupakan daerah rawan bencana, seharusnya di setiap kecamatan minimalnya ada satu KSB yang tujuannya untuk meminimalisasikan kerugian baik nyawa maupun harta.

Namun demikian, dirinya akan mengupayakan ke pemerintah pusat untuk merintis KSB ini tapi anggarannya tidak harus selalu dari APBN tetapi bisa mengandalkan APBD Provinsi Jabar maupun Kabupaten Sukabumi.

Keberadaan KSB ini sangat penting apalagi daerah ini kerap dilanda bencana ditambah banyak permukiman yang berada di pelosok sehingga akses menuju lokasi sulit di tempuh. Sehingga dengan adanya KSB ini minimalnya dampak yang terjadi akibat bencana tidak terlalu parah khususnya dalam menekan angka korban luka maupun meninggal dunia.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mempercepat pembentukan KSB baru dan jika pihak Pemkab Sukabumi mengusulkan saya di komisi VIII DPR pastinya akan membantu mendorongnya," tambahnya.

Desy mengatakan untuk menentukan pembentukan KSB ditentukan dengan tingkat kerawanan suatu daerah. Selain itu setiap KSB tidak hanya mencakup satu kecamatan saja tetapi bisa digabung dengan beberapa kecamatan.

Nantinya ada warga yang ditunjuk menjadi pengurus kampung tersebut untuk menjadi garda terdepan penanggulangan jika terjadi bencana alam. Selain memberikan bantuan pengurus KSB tersebut merupakan jembatan penghubung dengan pihak pemerintah daerah.

"Sehingga jika terjadi bencana bisa langsung ditangani dengan cepat mulai dari evakuasi korban, pendataan, penyaluran bantuan hingga penanganan pascabencana," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017