Bogor (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Pertamina dan Saudi Arabian Oil Company (Aramco) sepakat bekerja sama mengembangkan program masterplan refining development di Cilacap, Jawa Tengah, dengan nilai investasi 6 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp80 triliun.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam jumpa pers sesaat setelah rampungnya acara penyambutan Raja Salman di Istana Bogor, Rabu Sore.

"Presiden menyambut baik ditandatanganinya refining development masterplan program Cilacap antara Pertamina dan Aramco," kata Retno.

Nilai investasi proyek tersebut sebesar 6 miliar dolar AS. "Termasuk mendorong basic engineering design dan pembentukan joint venture dapat segera dilakukan," katanya.

Selain proyek tersebut, kedua pemimpin juga membahas beberapa proyek yang ditawarkan Indonesia, antara lain, proyek refining development masterplan program di Dumai, Balongan, dan Bontang.

"Pembangunan PLTU Mulut Tambang di Jambi, pembangunan infrastruktur, baik infrastruktur jalan, water resources, drinking water, sanitasi, dan perumahan," katanya.

Untuk menindaklanjuti pertemuan antara kedua pemimpin, kata Retno, maka kedua pemimpin sepakat untuk segera menindaklanjuti segala kesepakatan-kesepakatan yang dibahas dengan mengirimkan para menterinya.

Nota kesepahaman lain yang ditandatangani dalam pertemuan Presiden Jokowi dan Raja Salman yakni tentang The Saudi Fund Contribution to The Financing of Development Project senilai 1 miliar dolar AS.

(Baca juga: Saudi Aramco akan investasi 7 miliar dolar AS di kilang Malaysia)

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017