Mogadishu (ANTARA News) - Dana anak-anak PBB dan mitranya akan membiayai vaksinasi campak massal untuk 54.000 anak di bawah usia 10 tahun di Kismayo, Somalia Selatan.

Perwakilan Organisasi PBB untuk melindungi hak anak-anak (UNICEF) Somalia Jeremy Hopkins mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa campak merupakan wabah yang serius, sehingga dibutuhkan vaksinasi.

"Campak adalah salah satu penyakit paling mematikan, yang dapat dicegah dengan vaksin, tapi sayangnya tidak terjangkau oleh Somali," kata Hopkins.

Hopkins mengatakan, banyak anak-anak yang diduga menderita campak tidur di lantai Rumah Sakit Umum Kismayo, di mana kebanyakan tidak divaksinasi campak meskipun ada 16 pos vaksinasi gratis di Kismayo.

"Kami sangat berterima kasih kepada para donatur, tapi kami membutuhkan dukungan lebih untuk memastikan kami mampu melaksanakan imunisasi nasional dan melibatkan masyarakat lokal untuk memastikan setiap anak divaksinasi," kata Hopkins dikutip Xinhua.

Badan PBB telah mendukung pengiriman cepat 55.000 dosis vaksin campak untuk Kismayo bersama dengan Suplemen vitamin A untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Vaksin tersebut didanai oleh Kantor Bantuan Bencana Luar Negeri AS (OFDA) dan Jepang.

Menurut UNICEF, campak merupakan indikator dari kekuatan sistem imunisasi suatu negara, sementara Somalia memiliki salah satu tingkat imunisasi terendah di dunia. Campak adalah penyakit virus yang sangat menular dan penyebab utama kematian di kalangan anak-anak di Somalia.

Penyakit ini dapat menyebabkan pneumonia, diare dan ensefalitis yang menyebabkan pembengkakan otak dan kebutaan dan sering menyerang orang-orang dengan kekebalan tubuh lemah akibat kekurangan gizi, kekurangan vitamin A dan kondisi hidup yang tidak higienis.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016