Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal, mengingatkan kepada seluruh peserta aksi demonstrasi besok agar bersama-sama menjaga kebersihan dan keindahan taman kota.

"Islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah bagian dari nilai-nilai Islam yang mulia. Mari sama-sama kita jaga kebersihan dan keindahan taman kota Jakarta," ujar Mustafa dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis malam.

Mustafa juga mengajak kepada para peserta aksi untuk membawa kantong-kantong kresek untuk memungut dan memilah sampah di jalan-jalan demi terjaganya kebersihan pascaaksi penyampaian aspirasi sehubungan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Setiap peserta aksi sebaiknya membawa kantong-kantong kresek untuk memungut dan memilah sampah agar ramah lingkungan. Ketika peserta aksi melihat sampah, bisa dimasukan ke dalamnya. Sehingga ketika aksi selesai, jalanan tetap bersih, nyaman dipandang dan tidak meninggalkan masalah lingkungan hidup," ujarnya menambahkan.

Imbauan tersebut disampaikan mengingat pada aksi sebelumnya di tanghal 14 Oktober 2016, telah berkembang beragam komentar negatif terkait rusaknya sepetak taman kota yang diduga oleh sebagian pihak tidak bertanggung jawab sebagai akibat dari aksi tersebut.

Mustafa menilai, komentar tersebut sebagai masukan yang konstruktif untuk aksi 4 November besok.

"Karena niat aksinya baik, tentunya harus dijalankan dengan cara yang baik. InsyaAllah, semua akan baik-baik saja," kata Mustafa menegaskan.

Sebelumnya, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berpartisipasi pada Penyampaian Pendapat di Muka Umum oleh Gerakan Nasional Pendukung Fatwa MUI, 4 November 2016 di Jakarta agar berkomitmen menjaga kedamaian, ketertiban, kebersihan, dan semangat persatuan nasional dalam bingkai NKRI.

Sehubungan dengan hal tersebut, dirinya turut menyayangkan permasalahan itu karena dianggap mencampuri urusan keyakinan umat Islam terlalu jauh, terlebih menyangkut isi dan ajaran kitab suci umat Islam.

Dia pun mendukung agar permasalahan ini dituntaskan sesuai dengan peraturan perundangan, serta meminta kepada aparat penegak hukum bertindak secara adil dan profesional.

Selain itu, dirinya juga mengimbau agar dalam menangani kasus penistaan agama ini tidak diintervensi oleh kepentingan dalam proses hukumnya karena seluruh rakyat Indonesia akan menyaksikan penyelesaian kasus ini dengan seksama dan penuh perhatian.

"Hukum harus tegak, memihak kepada kebenaran dan rasa keadilan masyarakat. Jika tidak demikian, maka kami mengkhawatikan akan berkembang ketidakpercayaan masyarakat luas terhadap penegakan hukum," ujarnya menegaskan.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016