Jakarta (ANTARA News) - Menonjolkan dan mempromosikan kesamaan serta kedekatan budaya, terutama di kalangan anak muda dapat menguatkan hubungan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia, dengan China yang telah terjalin sejak bertahun-tahun yang lalu.

Pada Diskusi mengenai Hubungan China dan ASEAN di Jakarta, Jumat, Direktur London School of Public Relations (LSPR), Prita Kemal Gani menjelaskan bahwa generasi muda yang kini semakin mendominasi komposisi penduduk Indonesia memiliki aksesibilitas yang sangat luas untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber.

"Para wartawan harus bekerja sama dengan dengan pihak-pihak yang menjalankan tugas dalam membangun Hubungan Masyarakat karena dapat membantu mendekatkan media dengan khalayak," ujarnya.

Selain itu, imbuh Prita, para penggiat Hubungan Masyarakat menyediakan cerita dan narasi mengenai kesamaan dan kedekatan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia dan China.

"Masyarakat Indonesia mengenal pepatah tak kenal, maka tak sayang. Kita dapat menerapkan pepatah ini untuk mendekatkan hubungan Indonesia dan China dalam bentuk pemberitaan, khususnya bagi kalangan muda," kata Prita.

Sebagai contoh, tambahnya, kisah tentang masa muda Presiden Joko Widodo dapat dihubungkan dengan kebiasaan orang-orang China yang sama-sama suka bersepeda.

Cerita seperti ini, menurut Prita, dapat menguatkan hubungan Indonesia dengan China. Selain itu, narasi mengenai kepopuleran olah raga bulu tangkis di kalangan anak muda Indonesia dan China juga dapat dipromosikan oleh media massa guna meningkatkan hubungan ke dua negara.

"Cerita mengenai Muslim Indonesia dan Muslim China, yang jumlahnya semakin bertambah, juga bisa digali lebih dalam dan diberitakan sehingga akan tumbuh rasa kedekatan dan kecintaan satu sama lain," kata Prita.

Diskusi mengenai Hubungan China-ASEAN diselenggarakan oleh Misi Republik Rakyat China Untuk ASEAN dan dihadiri oleh Duta Besar China untuk Indonesia, Xu Bu serta Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, AKP Mochtan.

(T.KR-LWA/B/A011/A011)

Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016