Jakarta (ANTARA News) - Berdasarkan hasil studi Your Story @Work yang dilakukan media sosial profesional LinkedIn baru-baru ini terungkap bahwa tak kurang dari 78 persen pembuat keputusan dalam proses rekrutmen kerja selalu melihat profil LinkedIn milik kandidat mereka.

Pasalnya, masih menurut studi yang sama, 73 persen pembuat keputusan proses rekrutmen meyakini kesan di profil LinkedIn seorang profesional sama pentingnya dengan kesan di dunia nyata.

Oleh karena itu, Head of Talent Solutions Asia Tenggara LinkedIn Frank Koo di sela-sela diskusi terkait tren angkatan kerja generasi millenial Indonesia di Jakarta, Selasa, berbagi lima kunci untuk membangun profil yang baik di media sosial profesional tersebut agar dapat menjadi "personal branding".

Optimalkan profil

Lewat LinkedIn anda bisa membagikan berbagai cerita, mengembangkan kemampuan serta jaringan dalam waktu bersamaan sekaligus memperluas cakrawala anda.

Oleh karena itu anda harus bisa mengoptimalkan profil anda di LinkedIn, dengan membagikan narasi yang memiliki keterikatan dengan diri anda serta tampilan yang menarik.

"Pakailah foto profil yang profesional, tidak harus resmi berdasi dan kaku, tapi tampilkan diri anda sebagai seorang yang profesional. Kalau anda memiliki foto sedang bermain layang-layang, jangan pakai itu sebagai foto profil LinkedIn," kata Frank.

Terbitkan karya-karya anda

Bagikan berbagai ide dan pemikiran yang anda miliki di halaman LinkedIn anda sebagai bentuk identifikasi citra diri anda di ranah profesional, terkait hal-hal yang betul-betul anda geluti serta peduli.

"Sebisa mungkin upayakan agar yang anda bagikan merupakan perspektif personal ataupun unik yang datang dari anda sendiri," kata Frank.

Buat akun LinkedIn SlideShare

LinkedIn menyediakan fitur SlideShare, menurut Frank, anda harus memanfaatkannya untuk memperlihatkan kehandalan anda dalam bidang-bidang tertentu demi menambah citra diri.

Jalin hubungan bermanfaat

Pengguna LinkedIn harus bisa menempatkan perilaku berinteraksinya tidak sama dengan media sosial lain, karena LinkedIn memiliki sifat lebih profesional.

Oleh karena itu, pengguna LinkedIn harus bisa menyeleksi akun-akun yang diterima sebagai jejaring mereka di media sosial tersebut dengan memperhatikan relevansi profil orang--orang yang diterima permintaan pertemanannya.

Pastikan bahwa jejaring pertemanan profesional yang dimiliki dapat memberikan manfaat baik itu untuk mencari kerja selanjutnya maupun menambah wawasan mengenai satu atau banyak hal yang diminati anda.

Ikuti orang penting

Kustomisasi jejaring anda di LinkedIn dengan mengikuti orang-orang yang bisa bermanfaat bagi perkembangan karir anda, sebab sekali lagi LinkedIn bukanlah media sosial untuk memuaskan sisi narsisme nada, melainkan untuk karir profesional anda.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016