Washington (ANTARA News) - Presiden Barack Obama, wakil presidennya dan menteri pertahanannya kompak menyerang garis kebijakan calon presiden kubu Republik Donald Trump yang disebut mereka akan mengasingkan dunia Islam, sekutu dan tetangga-tetangga AS.

Berpidato di Washington, Wakil Presiden Joe Biden menyebut seruan Trump melarang muslim masuk ke AS sebagai cermin dari politik ketakutan dan ketidaktoleranan.

"Ada 1,4 miliar penduduk muslim di dunia. Retorika-retorika (Trump) yang saya dengar terdengar seperti merancang radikalisasi 1,4 miliar orang," kata Biden.

Mengenai proposal Trump mendirikan dinding pemisah dengan Meksiko, Biden berkata, "Jika kita membangun tembok dan tidak menghormati tetangga kita, kita akan dengan cepat menyaksikan semua kemajuan ini pupus, digantikan oleh kembalinya antiamerikanisme."

Sedangkan Obama mengkritik kebijakan antiperdagangan bebas Trump saat berpidato pada sebuah konferensi mengenai investasi yang diadakan Departemen Keuangan AS.

"Ini bukan hanya soal pekerjaan dan perdagangan, ini juga bukan hanya perkara uang panas dan uang dingin. Ini juga menyangkut pembangunan hubungan di seluruh perbatasan," kata Obama kepada 2.400 orang dari 70 negara.

Sedangkan Menteri Pertahanan Ash Carter mengkritik cara Trump memperlakukan sekutu AS dengan menyatakan bagian kritikal dari kepemimpinan AS adalah jejaring jangka panjangnya dengan para sekutu dan mitra di seluruh penjuru dunia.

"Sekutu kita di seluruh dunia telah berdiri di samping kita dan bertempur bersama kita, sepanjang waktu, dengan yang terkini di Irak, Afghanistan, dan saat melawan ISIS," kata Carter seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016