Semarang (ANTARA News) - Pasar Kanjengan Semarang, Jawa Tengah, yang masih berada satu kompleks dengan Pasar Johar, terbakar pada Sabtu siang.

Beberapa mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan belasan toko yang terbakar di kompleks pasar tersebut.

Ketua Paguyuban Pasar Kanjengan Bambang Yuwono menduga api yang meludeskan Toko Elektronik Irama Jaya, Toko Plastik Pungkuran, dan Toko Kelontong Mulia itu berawal dari salah satu toko di Blok E.

"Toko yang diduga sebagai penyebab awal kebakaran ini kosong," katanya.

Ia menduga api kemudian cepat membesar dan merembet ke toko lainnya.

Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang melalap bangunan Pasar Kanjengan menggunakan 10 mobil pemadam setelah sekitar empat jam berkobar dan menghanguskan setidaknya 13 bangunan toko.
 
Petugas pemadam kebakaran sempat terkendala memadamkan api karena ada toko yang pintunya terkunci dan dipasangi teralis sehingga tidak bisa dijebol untuk memudahkan pemadaman.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu datang ke lokasi kebakaran didampingi Sekretaris Daerah Kota Semarang Adi Trihananto untuk melihat kondisi Pasar Kanjengan yang terbakar.

Berdasarkan laporan dari petugas pemadam kebakaran, Ita, sapaan akrab Hevearita menyebutkan setidaknya 13 toko yang terbakar dari sebanyak 20 toko yang ada di Pasar Kanjengan.

Dugaan sementara, kebakaran Pasar Kanjengan itu terjadi karena hubungan arus pendek listrik atau korsleting dari salah satu toko yang kosong. Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu.

"Dari keterangan, ternyata banyak (toko) yang kosong. Saya minta pada Pak Camat kalau toko-toko yang kosong sebisa mungkin dicabut aliran listriknya," kata Ita.

"Kami sudah lakukan upaya pembinaan. Namun, toko-toko ini kan milik pribadi jadi tidak bisa setiap hari kami pantau," katanya.

Catatan editor : penambahan informasi mengenai jumlah toko yang terbakar dan keterangan Wakil Wali Kota Semarang dilakukan dari alenea enam sampai 12 pada pukul 15.00 WIB.



Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016