Kita berhasil menyingkirkan branding dari negara tetangga yang selama ini selalu mendominasi ..."
Berlin (ANTARA News) - Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, mengakui bahwa masyarakat mulai menilai pentingnya membangun merek (branding) dalam upaya mempromosikan pariwisata Indonesia dalam mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara senilai 20 juta pada 2019.

Hal itu diakui Menteri Arief Yahya kepada ANTARA News usai acara makan malam yang diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman, dalam kaitan keikutsertaan Indonesia dalam Bursa Pariwisata Internasional (Internationale Tourismus-Börse/ITB) di Kompleks Pameran Berlin (Berlin Messe) pada 9 hingga 13 Maret 2016.

Acara jamuan makan malam itu diadakan Duta Besar RI di Jerman, Fauzi Bowo, dihadiri Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Asnawi Bahar dan Managing Director The Dharmawangsa Jakarta, Alexander Nayoan, serta Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya, di KBRI Berlin, Jumat malam (Sabtu WIB).

Saat ini Indonesia tidak saja gencar melancarkan promosi bermerek Indonesia Hebat (Wonderful Indonesia) di berbagai negara, tetapi juga di ITB Berlin yang dikelola Kementerian Pariwisata dengan mengajak 101 industri pariwisata.

Indonesia juga ikut membalut Messe Berlin dengan berbagai layanan promosi multimedia mengenai daerah tujuan wisata Nusantara.

Iklan "Wonderful Indonesia" juga mewarnai kereta kota/tram, bus antar-jemput (settle bus bagi pengunjung ITB Berlin dari berbagai hotel juga menyediakan transportasi layanan umum.

"Wonderful Indonesia" di negara-negara Asia saat ini berada di peringkat 47. Meskipun masih di bawah Singapura yang berada di peringkat 41, branding Indonesia sudah berhasil pengalahkan Thailand dan Malaysia yang berada di peringkat 83 dan 97.

"Kita berhasil menyingkirkan branding dari negara tetangga yang selama ini selalu mendominasi, seperti 'Amazing Thailand' dan 'Malaysia, Truly Asia' dalam pemeringkatan branding pariwisata di seluruh dunia," ujar Arief Yahya.

Padahal, menurut mantan Direktur Utama PT Telkomsel itu, "Wonderful Indonesia"  pada 2013 belum dikenal sama sekali, dan tahun 2015 berhasil masuk dalam peringkat 100, kemudian tahun ini berada di posisi 47.

Dengan makin dikenalnya "Wonderful Indonesia", maka pariwisata Indonesia ditargetkan dapat meraih kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang menghasilkan devisa Rp 240 triliun dalam lima tahun ke mendatang, katanya.

Arief Yahya setibanya di Berlin dari Jakarta langsung berkunjung ke Paviliun Indonesia di ITB Berlin untuk memberikan dukungan kepada industri yang melakukan promosi dan negosiasi dengan mitranya, selain mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization/WTO) Thaleb Rifai dengan didampingi Staf Khusus Menteri Pariwisata, Moh. Noer Sadono.

Menurut Arief, Thaleb Rifai mengundangnya datang ke Markas Besar WTO di Madrid guna menfasilitasi pertemuan dengan industri pariwisata di Spanyol.

Selain itu, WTO juga akan mendukung Indonesia menjadi tuan rumah dalam seminar yang diadakan bersama Tiongkok dan juga tuan rumah pertemuan Pacific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart sebagai bursa pariwisata internasional bergengsi yang akan berlangsung September 2016 diikuti 1.000 peserta dari 60 negara.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016