Untuk Kota Banjar sudah mandiri secara pangan karena punya lahan pertanian yang mencukupi."
Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Deddy Mizwar, menyatakan bahwa empat dari 28 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, yakni Kota Bandung, Kabupaten Purwakarta, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Sukabumi, rawan pangan.

"Jadi, bisa tidak kota itu memenuhi kebutuhan pangannya? Tapi, seperti Kota Bandung sudah tidak bisa, Purwakarta sudah kritis lahannya, Kota Sukabumi juga demikian," katanya usai memimpin Rapat Dewan Ketahanan Pangan di Aula Timur Gedung Sate Bandung, Jumat.

Menurut dia, lahan pertanian di perkotaan tersebut terus menyusut seiring alih fungsi lahan menjadi industri dan pemukiman.

"Tingkat kerawanan di daerah tersebut berpotensi semakin parah, mengingat sebagian besar beras dari Jabar terdistribusi ke Pasar Induk Cipinang di Jakarta," ujarnya.

Ia mengatakan, daerah-daerah yang rawan tersebut sebaiknya mencontoh Kota Banjar yang memiliki lahan pertanian mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

"Untuk Kota Banjar sudah mandiri secara pangan karena punya lahan pertanian yang mencukupi," katanya.

Menurut Deddy, walaupun ada daerah yang rawan pangan, pihaknya tidak terlalu khawatir mengingat daerah lain yang ada di Jabar terbilang surplus pangan sehingga bisa membantu daerah yang kekurangan.

Oleh karena itu, ia mengemukakan, di masa depan dibutuhkan pasar induk di masing-masing kabupaten/kota untuk mempermudah akses pangan.

Pihaknya juga mengusulkan penggunaan teknologi informasi (information technology/IT) untuk menghimpun data pangan dari kabupaten/kota sehingga akan mudah diketahui daerah yang sedang surplus komoditi pangan tertentu dan daerah yang kekurangan.

"Zaman sekarang kan sudah era IT, jadi harusnya bisa lebih gampang tarik data. Jangan sampai petani menanam jenis tanaman yang sama nanti kelebihan produksi yang ujung-ujungnya merugikan petani," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Jawa Barat Dewi Sartika menyatakan, kota/kabupaten tersebut berpotensi rawan pangan karena belum mandiri untuk memenuhi kebutuhan di daerahnya sendiri.

"Adapun daerah yang paling mandiri pangan adalah Indramayu yang mencapai 400 persen dari angka kebutuhan masyarakatnya," katanya.

Dewi menambahkan, jika melihat kondisi tersebut, maka pihaknya berharap masing-masing daerah dapat mempertahankan luas lahan pertanian yang masih tersisa.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015