Pembangunan ummat harus menyeluruh. Selain penguatan di sisi keilmuan dan keislaman, penguatan di sisi ekonomi adalah hal yang tak bisa dilupakan,"
Jakarta (ANTARA News) - Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, resmi memiliki Pusat Ekonomi Kreatif (PEKRAF) yang peluncurannya dilakukan Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA dan Direktur PEKRAF Rizaluddin Kurniawan, Kamis.

Rektor UIN dalam peluncuran PEKRAF di Jakarta mengatakan, bila selama ini perguruan tinggi lebih banyak berkutat pada pengembangan akademik seperti riset dan pengajaran, maka melalui pusat ekonomi ini diharapkan perguruan tinggi dapat berkiprah lebih jauh dengan terlibat langsung dalam kegiatan advokasi, riset, dan pendampingan ekonomi ummat.

"Pembangunan ummat harus menyeluruh. Selain penguatan di sisi keilmuan dan keislaman, penguatan di sisi ekonomi adalah hal yang tak bisa dilupakan," ujarnya.

Menurut dia, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang memunculkan pasar tunggal di kawasan ASEAN tinggal menghitung hari.

Itu mengharuskan kesiapan ummat-bangsa untuk berkompetisi dengan masyarakat ekonomi dari negara-negara lain yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Selain produksi dan permodalan, kesiapan juga mencakup sisi sumber daya umat-bangsa yang kompetitif dalam persaingan di pasar tunggal ASEAN.

"Hadirnya PEKRAF, sangat diharapkan dalam memberdayakan ekonomi ummat sehingga siap menjadi pelaku utama di pasar ASEAN, bahkan dunia," tambahnya.

Sementara itu Rizaludin menambahkan, pendirian PEKRAF UIN Jakarta merupakan upaya civitas academica kampus tersebut untuk terlibat langsung dalam pemberdayaan ekonomi umat di sektor ekonomi kreatif.

Selama ini, tuturnya, bidang tersebut belum banyak disentuh mengingat fokus utama lembaga pendidikan tinggi seperti UIN Jakarta sebagian besar lebih mengarah pada riset dan pengajaran akademik.

Ekonomi kreatif, sambung Rizal, penting disasar oleh lembaga perguruan tinggi mengingat makin potensialnya sektor ekonomi ini dalam penguatan kapasitas ekonomi umat-bangsa.

Pewarta: Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015