Ekonomi melambat saat tepat bagi Pemerintah kurangi batubara ..."
Jakarta (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyatakan, kondisi perlambatan ekonomi yang dirasakan secara nasional pada saat ini sebenarnya merupakan momentum yang tepat untuk mengurangi penggunaan batubara dalam program kelistrikan di Tanah Air.

"Ekonomi melambat saat tepat bagi Pemerintah kurangi batubara dalam rencana listrik 35.000 MW," kata Direktur Eksekutif Nasional Walhi Abetnego Tarigan dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA News di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, karena itu pelambatan ekonomi menjadi momen tepat untuk melakukan konservasi sumber daya alam, bukan justru mengeksploitasinya secara besar-besaran.

Hal tersebut, lanjutnya, dapat dilakukan dengan mengembangkan energi terbarukan semakin tepat karena biaya lingkungan dan sosial dari energi fosil seperti batubara dinilai justru akan makin memperlambat ekonomi itu sendiri.

Apalagi, ia mengemukakan bahwa perlambatan ekonomi yang sedang terjadi pada saat ini juga telah tercermin dalam konsumsi batubara PLN, yang diperkirakan pada tahun 2015 ini hanya 61 juta ton dari target 91 juta ton.

Sementara itu, peneliti Unit Kajian Walhi Pius Ginting menyatakan saat ini adalah waktu yang tepat bagi pemerintah guna melakukan perubahan atas program listrik 35.000 MW.

"Program tersebut di dominasi pembangkit listrik menggunakan batubara di Pulau Jawa, yakni sebanyak 12.400 MW. Sementara itu, diluar Pulau Jawa banyak mengalami krisis, Sumatera Utara dan Aceh kekurangan listrik sebanyak 9 persen," kata Pius.

Ia mengingatkan bahwa tingkat permintaan pertumbuhan listrik selalu lebih tinggi di luar Pulau Jawa dibandingkan dengan di Pulau Jawa.

Apalagi, menurut dia, saat ini listrik Pulau Jawa telah memiliki cadangan sebesar 31 persen sehingga tidak terdapat alasan melakukan pemaksaan pembangunan listrik batubara di Pulau Jawa, seperti yang terjadi di Batang, Jawa Tengah. demikian juga proyek listrik lainnya yang menggusur warga, seperti proyek Jati Gede.

Ia menambahkan, di sekitar daerah pembangkit yang menggunakan batubara di Jawa, masyarakat dinilai menderita dampak negatif dari kegiatan batubara, diantaranya penurunan produktivitas pertanian, hilangnya tangkapan nelayan, dan penurunan kualitas kesehatan.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015