Bangkok (ANTARA News) - Jumlah korban tewas dari ledakan bom di Bangkok, Thailand, naik menjadi 20 orang dan 123 terluka. Di antara yang tewas ini berasal dari Tiongkok, Hong Kong, Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Polisi mengatakan 20 korban tewas akibat pemboman di Kuil Erawan di jantung pariwisata dan kawasan perdagangan Bangkok itu merevisi jumlah korban tewasnya yang sempat diberitakan 21 orang.

"Bom ini ditujukan untuk membunuh sebanyak mungkin orang mengingat kuil itu disesaki orang sekitar pukul 6 sampai 7 sore," kata juru bicara polisi Prawut Thavornsiri kepada AFP.

Kantor polisi merilis rincian kebangsaan para korban ledakan yang meliputi dua orang warga Tiongkok, dua orang Hong Kong, dua Malaysia, seorang Singapura, seorang Indonesia dan lima orang Thailand, yang terkonfirmasi tewas.

Korban tewas lainnya belum teridentifikasi.

Dari jumlah korban terluka, warga Thailand adalah paling banyak, yakni 42 orang, diikuti 28 warga Tiongkok. Jepang, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Maladewa, Oman, Filipina dan Singapura memiliki satu atau lebih warga yang terluka.

Sebelumnya pihak berwenang mengatakan bahwa seorang warga Filipina ikut tewas dalam ledakan inii, namun identitasnya tidak masuk dalam yang dirilis polisi Thailand itu.

Serangan bom itu mendatangkan kecaman dari berbagai seluruh dunia, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang menyatakan terkejut.

Kuil Erawan terletak di kaki hotel bintang lima Grand Hyatt Erawan dan dikelilingi oleh rangkaian hotel-hotel dan mal-mal besar yang menarik puluhan pengunjung setiap hari.

Dipersembahkan untuk Dewa Brahma, kuil ini dikunjungi oleh ribuan penganut Buddha setiap hari, khususnya dari Tiongkok yang sedang melancongi Thailand, demikian AFP.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015