Jakarta (ANTARA News) - Spesialis pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan para pemudik untuk mewaspadai empat penyakit yang kerap muncul saat musim mudik.

Keempat penyakit itu adalah:

1. ISPA (infeksi saluran pernafasan akut)
   Tjandra mengatakan, ISPA dapat terjadi karena debu dan polusi udara di jalan, kerumunan orang yang menularkan penyakit lewat udara serta daya tahan tubuh karena lelah.
   Menurut dia, bila sudah terjangkit, maka penderita akan merasa badannya lemas sehingga jika ia pengemudi, maka kondisi ini akan membahayaka dia dan penumpangnya.
   "ISPA seringkali membuat badan jadi lemas, sehingga berbahaya kalau mengemudi, termasuk konsentrasi menurun," kata dia.     Untuk menghindari risiko terkena ISPA, salah satu hal yang perlu pemudik lakukan adalah memperkuat daya tahan tubuh dengan menyantap makanan bergizi, selain beristirahat cukup.

2. Infeksi saluran cerna
   Penyakit akibat infeksi saluran cerna di antaranya diare dapat terjadi karena prilaku menyantap makanan yang tidak sehat selama dalam perjalanan.
   Kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan juga bisa memunculkan penyakit ini.

3. Waspadai kambuhnya penyakit yang sudah ada

   Tjandra mengatakan, kondisi ini dapat terjadi karena kelelahan dan atau lupa mengonsumsi makan obat rutin.
   "Karena itu, siapkan obat-obat yang rutin yang dibutuhkan yang harus diminum selama macet di jalan (jangan sampai obatnya ada di dalam kopor, di bagasi yang sulit dicari)," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan ini.
   Kemudian, bila berkonsultasi dengan dokter di sepanjang jalan mudik dan di kampung halaman, sebaiknya, jelaskan penyakit kronik yang dimiliki dan obat-obatan apa yang seharusnya rutin dikonsumsi.

4. Mual, pusing dan kelelahan
   Menurut Tjandra, gangguan kesehatan lain yang umum selama perjalanan ialah mual, pusing, kelelahan dan stress karena macet.
   Dia mengingatkan, jangan memaksakan diri dengan meminum obat atau bahan tertentu yang dipercaya sebagian masyarakat dapat meningkatkan daya tahan tubuh sesaat.
   "Tidak ada 'obat' atau 'minuman' yang betul-betul bisa mengubah seorang pengemudi yang kelelahan menjadi mendadak segar," kata dia.
   Tjandra menyarankan, jangan memaksakan diri ketika lelah, sebaliknya istirahatkan tubuh secara berkala, setidaknya setiap empat jam.
   "Jangan ragu untuk memanfaatkan tempat istirahat di sepanjang jalur mudik," pungkas dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015