Bandarlampung (ANTARA News) - Sedikitnya 189 personel Brimob Polda Lampung disebar di 26 stasiun kereta api sepanjang jalur Lampung-Palembang, Sumatera Selatan, pada Operasi Ketupat Krakatau 2015.

"Mereka ditempatkan secara melekat dan patroli untuk berjaga di 26 dari 48 stasiun kereta api di jalur lintasan Lampung dan Palembang yang masuk dalam wilayah hukum Polda Lampung," kata Kapolda Lampung Brigjen Edwar Syah Pernong di Bandarlampung, Sabtu.

Penjagaan oleh Brimob juga disiagakan di dalam gerbong kereta yang mengangkut pemudik bersama polisi khusus kereta api.

Ia menjelaskan, penjagaan oleh unit Brimob tersebut akan dilakukan secara melekat dan patroli. Untuk pengamanan melekat setiap stasiun di sepanjang jalur kereta api di wilayah Lampung akan dijaga oleh empat personel.

Menurutnya, untuk pengamanan patroli/para anggota Brimob akan ditugaskan untuk menjaga keamanan gerbong kereta yang beroperasi dari stasiun Tanjungkarang Bandarlampung ke stasiun Kertapati Palembang Sumatera Selatan.

Jumlah personel Brimob yang diturunkan untuk di sepanjang stasiun dan jalur kereta api pada Operasi Ketupat Krakatau 2015, jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Pada tahun sebelumnya jumlah Brimob yang berjaga hanya sebanyak 170 personel. Seluruh personel Brimob yang diturunkan dibekali dengan persenjataan lengkap dan kendaraan roda dua, demi keleluasaan dalam menjaga keamanan dari kejahatan di sepanjang jalur kereta.

Pada arus mudik 2015, Polda Lampung mensiagakan sebanyak 1.522 personel, prioritas penempatan personel dilakukan di titik vital mudik seperti Pelabuhan Bakauheni, stasiun kereta, bandara, dan jalan lintas Sumatera.

Khusus untuk jalan lintas Sumatera Polda Lampung mensiagakan 90 pos pengamanan sebagai langkah antisipasi pengamanan.

Operasi Ketupat Krakatau dilaksanakan pada Jumat (11/7/15), sebagai antisipasi pengamanan dari ancaman krimininalitas terhadap pemudik.

Polda Lampung juga mensiagakan 30 penembak jitu yang disebar di sepanjang jalur mudik utama nasional yang dianggap rawan tersebut.

Pewarta: Agus Wira Sukarta&Agusta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015