Jakarta (ANTARA News)- Grup musik Slank memastikan diri ikut memeriahkan puncak kegiatan Save Our Littoral Life" (SOLL) yang digelar korps Marinir TNI Angkatan Laut di pantai Malalayang Manado pada 16 Agustus 2015.

"Kami akan manggung pada acara Marinir di pantai Malalayang. Kami juga concern pada terumbu karang Indonesia," kata Bimbim Slank di Jakarta, Sabtu.

Pada acara yang dikemas dalam Ekspedisi Sejuta Terumbu Karang itu Slank akan menggelar konser kemerdekaan "Kembali Ke Laut".

Sebelumnya Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Buyung Lalana menyatakan SOLL digelar untuk melestarikan ekosistem laut demi menyelamatkan habitat laut.

Kegiatan yang termasuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP) ini untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

SOLL diisi dengan penanaman satu juta bibit terumbu karang di daerah seluas 100 hektare yang berada di 160 titik.

Saat ini penanaman sudah dilakukan di 17 titik perairan Indonesia, yakni di Pantai Labuhan Brondong Lamongan, Pantai Desa Cemandi Sedari di Sidorarjo, Pantai Delegan di Gresik, Pantai Riang Desa Tawiri di Ambon, Pantai Labuan Banten, Pantai Teluk Ratai Lampung, Pantai Bama dan Pantai Pasir Putih Sidoarjo.

Selanjutnya Pantai Tugu Trikora Selat Lembeh Bitung Sulawesi Utara, Pulau Tidung dan Kepulauan Seribu, Pantai Ketapang Teluk Pandan Lampung, Pantai Melur Batam Kepuluan Riau, Pulau Berhala Sumatera Utara, Pasir Tanjung Lesung Banten, Pantai Kadingareng Sulawesi Selatan, Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, dan yang terakhir Pulau Weh.

Mayjen Buyung menuturkan, terumbu karang Indonesia masuk dalam segitiga karang dunia (Coral Triangle) bersama Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Australia.

Luasan terumbu karang Indonesia mencapai 18 persen (85.200 km2) dari luasan terumbu karang dunia yang mencapai 284.300 km2. Namun, kerusakan terumbu karang Indonesia mencapai lima persen setiap tahun.

"Kerusakan ini mengancam biota laut dan selanjutnya pasti akan mengancam juga ketersediaan pangan dari laut apabila kita tidak melakukan penyelamatan," kata Buyung.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015