Lontaran kaleng akibat ledakan petasan tersebut tepat mengarah ke leher korban hingga menyebabkan leher korban terluka parah dan mengeluarkan banyak darah."
Pekanbaru (ANTARA News) - Seorang bocah berumur lima tahun di Kecamatan Marpoyan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau bernama Alfaro Prayata Dazain tewas akibat lontaran kaleng yang berisikan petasan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu menjelaskan bahwa kejadian yang merenggut nyawa bocah tersebut terjadi pada Jumat malam (26/6).

"Lontaran kaleng akibat ledakan petasan tersebut tepat mengarah ke leher korban hingga menyebabkan leher korban terluka parah dan mengeluarkan banyak darah," katanya.

Ia menjelaskan kejadian tersebut bermula saat sang bocah malang itu bersama dengan dua temannya bermain petasan di halaman rumah korban yang beralamat di Jalan Bawal Kelurahan Wonorejo.

Ketiganya bermain petasan yang diduga jenis "hunan fire works" dengan cara memasukkan petasan tersebut dan meledakkannya dalam kaleng.

Setelah memasukkan petasan dalam kaleng, korban lalu duduk dan menatap kaleng berisikan petasan itu seraya menunggu meledak.

Akan tetapi pada saat meledak lontaran kaleng menyasar ke leher korban hingga menyebabkan tenggorokan korban hampir putus dan menyebabkan pendarahan hebat.

"Sebelum meninggal korban sempat dilarikan ke rumah sakit, akan tetapi nyawa korban tidak lagi tertolong tim medis," jelas Guntur.

Sementara itu, akibat kejadian ini petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa petasan sebanyak 10 bungkus. Lebih lanjut, Guntur mengimbau kepada masyarakat khususnya orang tua agar mencegah anaknya bermain petasan karena barang tersebut sangat berbahaya.

Sebelumnya seorang bocah di berumur tiga tahun di Madiun, Jawa Timur bernama Zelida terluka parah akibat bermain petasan pada Rabu lau (17/6). Korban mengalami luka pada bagian perut akibat ledakan petasan sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.

Walau sudah banyak memakan korban, petasan masih terus beredar dan diperjualbelikan secara bebas di pinggiran jalan Kota Pekanbaru. Hingga kini blm ada tindakan tegas dari kepolisian setempat guna mengamankan peredaran barang berbahaya tersebut.

Pewarta: Abdul Razak & Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015