Prajurit TNI adalah pengawal negara, pengawal Republik dan penjaga kedaulatan bangsa. Untuk mengemban tugas yang mulia itu, maka latihan pertempuran yang sangat membanggakan ini perlu dilakukan rutin."
Baturaja (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung demonstrasi latihan tempur TNI uji kekuatan dan kemampuan profesional keprajuritan dalam melaksanakan tugas berlangsung di Pusat Latihan Pertempuran TNI AD, Baturaja Sumatera Selatan, Selasa.

Latihan dan demonstrasi tersebut disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo, selaku Panglima Tertinggi TNI, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, serta Ketua dan anggota Komisi I DPR RI.

Pada pelaksanaan demonstrasi pertempuran kali ini, TNI AD mengerahkan 4.227 orang personel prajurit, serta menurunkan 156 unit kendaraan tempur dan senjata berat dari 25 jenis berbeda yang dimiliki TNI AD.

Adapun kendaraan tempur dan senjata berat yang diterjunkan dalam latihan ini di antaranya tank Leopard, tank Marder, M-113, Panser Anoa, Scorpion, meriam KH 178 dan 179.

Sedangkan helikopter yang ikut terlibat dalam latihan ini adalah helikopter serang MI-35 dan MI-17.

Pantauan Antara di lokasi Pusat latihan Pertempuran (Puslatpur) tersebut, suara-suara peluru, meriam, mortir maupun roket dan senjata lainnya yang dilontarkan oleh kendaraan/senjata berat milik TNI cukup menggema. Suasana latihan pertempuran cukup menegangkan terjadi di medan latihan.

Presiden RI Joko Widodo, dalam pidatonya di hadapan ribuan personel prajurit TNI mengaku bangga dan gembira terhadap demonstrasi pertempuran yang telah disaksikannya itu.

"Prajurit TNI adalah pengawal negara, pengawal Republik dan penjaga kedaulatan bangsa. Untuk mengemban tugas yang mulia itu, maka latihan pertempuran yang sangat membanggakan ini perlu dilakukan rutin," kata Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan KASAD, Jenderal Gatot Nurmantyo.

Demonstrasi pertempuran itu tadi kata dia, bukan berarti negara ini dalam ancaman atau berperang, tapi bangsa Indonesia harus siap mempertahankan setiap jengkal wilayah Tanah Air.

"Saat ini kita berlomba-lomba memajukan teknologi pertahanan. Kita juga berupaya membikin postur pertahanan TNI semakin kokoh," jelasnya.

Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Arhanud Saiful Mukti Ginanjar, dalam siaran persnya menyampaikan, demonstrasi pertempuran ini merupakan wahana untuk menunjukkan secara langsung gambaran kekuatan dan kemampuan TNI AD saat ini, dalam melaksanakan suatu operasi gabungan baik lintas udara (Linud), maupun operasi matra darat, dengan menggunakan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) baru yang dimiliki TNI AD.

Dalam demonstrasi pertempuran ini ditunjukkan sinergitas dan kerja sama yang sistematis dari seluruh unsur kecabangan yang berada di satuan jajaran angkatan darat dalam melaksanakan pertempuran di darat secara terintegrasi dengan satuan Bantuan Tempur (Banpur), Bantuan Administrasi (Banmin), dan satuan-satuan lain yang terlibat dalam satu tim pertempuran.

"Melalui demonstrasi pertempuran ini juga, membuktikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa TNI AD saat ini sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat. baik dalam pembinaan kemampuan personel maupun meterial Alutsista dimiliki.

Sehingga TNI AD ke depan diharapkan semakin profesional, modern, efektif dan efisien, dan mampu menjadi garda terdepan sekaligus benteng terakhir dalam rangka menegakkan kedaulatan serta menjaga keutuhan wilayah NKRI, katanya.

Pewarta: Muhammad Suparni dan Edo Purmana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015