Kunjungan ini juga untuk menerima masukan terkait penanganan banjir jangka pendek dan panjang di wilayah aliran Bengawan Solo dari pemkab setempat,"
Lamongan (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif meninjau lokasi banjir di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu.

Kunjungan dilakukan bersama anggota Komisi VIII DPR RI, Kuswiyanto dengan tujuan melihat langsung kondisi banjir di sepanjang Bengawan Solo, mulai hilir di Kabupaten Gresik, Lamongan hingga Bojonegoro.

"Kunjungan ini juga untuk menerima masukan terkait penanganan banjir jangka pendek dan panjang di wilayah aliran Bengawan Solo dari pemkab setempat," ucap Syamsul, saat kunjungan di Desa Kemlagilor, Kecamatan Turi.

Untuk penanganan jangka pendek, Syamsul mengaku akan memberikan bantuan pompa skala besar, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah geografis Kabupaten Lamongan.

"Pompa banjir efektif mempercepat pembuangan air, sehingga banjir di Lamongan tidak berlangsung lama. Namun, karena curah hujan yang sangat tinggi tahun ini, nampaknya pompanya perlu ditambah, dan sudah saya setujui untuk penambahan itu," ucapnya.

Sedangkan penanganan jangka panjang, kata Syamsul, salah satunya normalisasi waduk, sungai dan rawa, di antaranya Waduk Gondang dan Prijetan.

"Untuk solusi jangka panjang lainnya akan dibicarakan bersama mitra kerja di DPR RI dan Kementerian Pekerjaan Umum," ujarnya.

Sementara Bupati Lamongan Fadeli menjelaskan, wilayahnya terdapat Bengawan Jero yang merupakan anak aliran dari Bengawan Solo.

Ia mengatakan, Bengawan Jero kondisinya seperti mangkok atau dibawah Bengawan Solo, sehingga ketika intensitas hujan tinggi air akan sulit keluar dari Bengawan Jero, dan solusi untuk mempercepat pembuangan air adalah menggunakan pompa kapasitas besar.

Sementara lokasi yang masih terendam banjir ada di 10 kecamatan, yakni Kecamatan Pucuk, Maduran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Karangbinangun, Glagah, Turi, Deket dan Babat.

"Pemkab Lamongan juga telah mengirimkan pompa keliling berkapasitas 1.000 liter perdetik sehingga banjir cepat surut, namun tetap diperlukan penambahan kapasitas pompa banjir khususnya di Kecamatan Babat, agar genangan cepat kering," tuturnya.

Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015