Lebak (ANTARA News) - Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, kini mengembangkan usaha jamur tiram guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga mereka.

"Kami terus mengarahkan kelompok tani agar mampu mengembangkan usaha jamur tiram karena permintaan pasar cukup tinggi," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Rangkasbitung, Senin.

Ia mengatakan, saat ini petani mengembangkan usaha jamur tiram cukup pesat di sejumlah kecamatan karena permintaan pasar cenderung meningkat.

Bahkan, produksi jamur tiram Kabupaten Lebak sudah dipasok ke Serang, Pandeglang dan Tangerang.

"Saya kira ke depan dipastikan Lebak dijadikan daerah sentra jamur tiram," ujarnya.

Menurut dia, saat ini kehidupan ekonomi petani yang mengembangkan usaha budi daya jamur cukup bagus karena setiap hari bisa mengeruk keuntungan antara Rp300-400 ribu.

Karena itu, ujar dia, pihaknya terus melakukan pembinaan juga bantuan permodalan melalui Lembaga Keungan Micro Agribisnis (LKMA).

"Saya kira saat ini banyak petani mengembangkan usaha jamur tiram di perdesaan, sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran," katanya.

Toto, seorang pembudidaya jamur tiram warga Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak di Rangkasbitung mengatakan, produksi jamur tiram binaanya memiliki kelebihan, selain rasanya enak juga beraroma.

Selain itu juga pemasarannya begitu mudah dan pangsa pasar siap menampung hasil budi daya jamur itu.

Saat ini, kata dia, perajin budi daya jamur tiram binaanya mencapai 30 kelompok tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Kalanganyar.

Dari 30 kelompok usaha budi daya itu diperkirakan menyerap tenaga kerja sebanyak 111 orang, dengan keuntungan Rp30 juta, dan jika dirata-rata keuntungan Rp1 juta per kelompok.

"Saya optimistis usaha budi daya mampu mendongkrak ekonomi masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015