Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Barisan Penggerak Bangsa (Barak Bangsa) Hery Haryanto Azumi mengatakan, organisasi yang dipimpinya siap berpantisipasi dalam mewujudkan tiga cita-cita Kemerdekaan Indonesia, yaitu keberlangsungan NKRI, capaian kualitas kehidupan batin bangsa Indonesia yang semakin beradab, dan capaian kesejahteraan ekonomi.

Hery Haryanto Azumi mengemukakan hal itu dalam Sarasehan "Menerjemahkan Politik Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara" di Aula DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat. Acara tersebut dibuka oleh Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding.

Menurut Hery, cita-cita kemerdekaan itu adalah integrasi antara tiga hal yang disampaikan almarhum Gus Dur. "Ketiga hal tersebut adalah kebaikan bagi bangsa Indonesia sehingga eksistensi ketiganya adalah bagian dari spirit rahmatan lil ‘alamin," katanya dalam keterangan persnya.

Dia menilai, generasi baru bangsa Indonesia cenderung memposisikan cita-cita kemerdekaan sebagai "semata-mata" kewajiban negara. Pola berpikir tersebut melahirkan dominasi "semangat menuntut" negara, ketimbang partipasi aktif.

Fakta-fakta tersebut membulatkan sikap dan tekad Barak Bangsa untuk menempatkan cita-cita kemerdekaan sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah dan rakyat. "Cara pandang ini memiliki pondasi yang sangat kokoh dalam ruang kebatinan Barak Bangsa," tegasnya.

Acara Sarasehan dan Workshop yang akan digelar sampai Minggu (9/11) ini diikuti generasi pelopor Barak Bangsa dari setiap provinsi di Indonesia beserta utusan-utusan khusus sebanyak 70 orang.

Sejumlah pembicara juga akan hadir seperti Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, sejumlah menteri Kabinet Kerja, intelektual, tokoh masyarakat dan pengamat politik.

Barak Bangsa sendiri didirikan pada 31 Agustus 2014 di Surabaya sebagai sayap PKB yang berbasis komunitas, profesi, dan  hobi. Hery Haryanto menargetkan, Barak Bangsa akan menyumbangkan 5 persen  suara untuk PKB pada Pemilu 2019 mendatang.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014