Saya kira itu sudah tepat, mengapa saya katakan demikian karena Bu Karen selama ini, saya lihat beliau sudah cukup baik mengabdikan dirinya untuk Pertamina,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Idris Luthfi menilai Karen Agustiawan menunjukkan sikap yang profesional melalui pengunduran dirinya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

"Saya kira itu sudah tepat, mengapa saya katakan demikian karena Bu Karen selama ini, saya lihat beliau sudah cukup baik mengabdikan dirinya untuk Pertamina," kata Muhammad Idris Luthfi, di Jakarta, Selasa.

Menurut Idris, selama menjabat sebagai pemimpin di perusahaan "pelat merah" itu, perempuan lulusan Sarjana Teknik Fisika ITB yang mundur dengan alasan ingin mengajar di Harvard University dan mengurus keluarga, dipastikan sering berhadapan dengan tekanan dari berbagai pihak.

"Pertamina itu lingkungannya banyak politis seperti BBM langka, gas elpiji naik dan lain-lain," kata politisi dari Fraksi PKS itu.

Selain itu, lanjut dia, untuk menjadi seorang Direktur Utama Pertamina juga harus bermental baja karena banyak tekanan dari berbagai pihak dan tuntutan kerjanya sangat tinggi.

Karena itu, ia berharap sosok pengganti Karen Agustiawan memiliki profesionalisme yang sama dan mentalnya harus lebih kuat.

Ia menambahkan, ada dua hal yang belum bisa diselesaikan oleh Karen selama menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina.

"Pertama adalah soal gas elpiji 12 kilogram karena Bu Karen mau harganya sesuai keekonomiannya tapi pemerintah menahannya dengan memberikan subsidi. Hal itu cukup memusingkan beliau sehingga Pertamina merugi," ujarnya.

Hal kedua ialah tentang utang sejumlah BUMN lainnya kepada Pertamina seperti Perusahaaan Listrik Negara (PLN).

"Itu banyak yang masih menunggak kepada Pertamina. Jumlahnya mungkin triliunan rupiah," katanya.(A023/A029)

Pewarta: Ajat Sudrajat/Ahmad Buchori
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014