Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menilai pembangunan karakter bangsa saat ini belum dilakukan secara maksimal oleh pemerintah dan elit politik di Indonesia, sehingga presiden mendatang harus memprioriaskannya.

Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso mengatakan belum tingginya tingkat kepercayaan masyarakat kepada elit politik maupun kepada pemerintah, antara lain diakibatkan belum optimalnya pembangunan karakter dan moralitas bangsa.

"Tidak maksimalnya pembangunan karakter bangsa di Indonesia, membuat negara ini masih 'terjajah'. 'Penjajahan' itu yaitu di bidang ekonomi, budaya hedonisme yang berkembang saat ini. Jika ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin Indonesia hanya akan menjadi pangsa pasar bagi negara asing," kata Chriswanto dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin.

Oleh karena iu, LDII menyampaikan pesan kepada seluruh capres agar mereka peduli dengan pembangunan akhlak bangsa untuk membentuk karakter bangsa, sebaba saat terjadi pergeseran nilai yang menjauh dari falsafah dan dasar negara Pancasila.

"Nilai-nilai saling menghormati dan gotong royong, kini telah ditanggalkan yang berubah menjadi sikap individualistis dan mementingkan diri sendiri. Hal ini tampak terbawa dalam kehidupan berpolitik," ujar Chriswanto.

Dia mengharapkan, pembangunan karakter dan moral bangsa Indonesia tidak boleh sekadar retorika atau wacana, namun harus dipraktikkan alias membumi.

Berkaitan rencana penyelenggaraan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPP LDII di Jakarta, 13--15 Mei 2014, Chriswanto mengharapkan presiden dan legislator yang baru agar memperjuangkan terwujudnya kedaulatan pangan dan energi; kemudiaan terwujudnya kedaulatan finansial; terwujudnya kedaulatan teritorial; serta terwujudnya kedaulatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

"Kedaulatan menjadi penting karena pascareformasi, iptek termarjinalisasi oleh hiruk pikuk politik. Padahal negara yang baru maju seperti Indonesia dihargai bukan karena demokrasinya tapi karena kemampuan ipteknya. Negara maju di seluruh dunia, mengutamakan teknologi," katanya.

Rapimnas DPP LDII itu juga akan dihadiri bakal Capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo, bakal Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua KPK Abraham Samad, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko.

Dalam acara tersebut juga akan diadakan penandatagan kesepahaman (MoU) antara TNI dan LDII dalam hal pembangunan karekter bangsa, peningkatan pembinaan rasa cinta NKRI dan perbaikan sarana ibadah di daerah terpencil.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014