Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyaksikan pesawat T 50i Golden Eagle asal Korea Selatan di Taxi Way Echo Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.

Presiden tiba sekitar pukul 11.00 WIB pada acara yang juga dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Moeldoko dan kepala staf dari tiga angkatan itu, selain Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Peninjauan dan demo udara tersebut tersebut, menjadi salah satu rangkaian acara upacara serah terima 16 pesawat tempur buatan Korean Aerospace Industries tersebut kepada Kementerian Pertahanan yang diteruskan kepada Markas Besar TNI yang kemudian diserahkan TNI AU.

Selain manuver fly pass empat pesawat T 50i yang dikawal dua pesawat Sukhoi 30, dipertontonkan juga solo akrobat udara pesawat Grob G-120 TP, serta hiburan Tari Remo dari Jawa Timur.

16 Pesawat Tempur T 50i Golden Eagle produksi Korea Selatan tersebut akan melengkapi alat utama sistem persenjataan Angkatan Udara, setelah sebelumnya menerima pesawat latih tempur Sukhoi 30, Super Tucano dan pesawat latih Grob G-120 TP buatan Jerman.

Pesawat T 50i nantinya akan ditempatkan di Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun, menggantikan pesawat latih Hawk MK 53.

Enam belas T 50i Golden Eagle diterima Indonesia dalam beberapa tahap pengiriman, sejak September 2013 hingga Februari 2014.

T 50i Golden Eagle ditenagai mesin General Electric F404 - GE - 102 dengan kecepatan 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara, bersenjatakan kanon Gatling internal tiga laras General Dynamics 20 mm yang mampu menyemburkan 2.000 peluru per menit, serta senjata lainnya.

Angkatan Udara juga akan menerima pesawat tempur F-16 setara blok 52 dari AS sebanyak 24 Unit.

Pada awal semester II 16 Pesawat Tempur Super Tucano juga akan tiba untuk mendukung operasi pengamanan dalam negeri. Begitu pula pesawat tanpa awak UAV untuk memperkuat operasi pemantauan perbatasan dipusatkan Lanud Supadio Pontianak.

Menteri Pertahanan mengatakan, TNI terus berbenah mereformasi sistem persenjataannya guna menghadapi tantangan yang lebih komplek di masa mendatang.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014