Makanan padat butuh enzim banyak. Kalau susu nggak lama diserap. Sekitar dua jam sudah terserap,"
Jakarta (ANTARA News) - Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 mengungkapkan 11,2 persen anak usia 6-12 tahun terlalu kurus.

Pada kasus gizi kurang, bertambahnya usia anak tidak diimbangi penambahan berat badan. Banyak kasus gizi kurang yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Selain faktor genetika, infeksi pada tubuh juga dapat mengurangi nafsu makan sehingga berat badan kurang. Saat berat badan turun, enzim tidak berfungsi dengan baik.

Bila anak sulit makan, ahli gizi Dr. Laila Hayati, M. Gizi, SpGK menyarankan agar orang tua memberikan makanan yang mudah dicerna tubuh, seperti susu.

"Makanan padat butuh enzim banyak. Kalau susu nggak lama diserap. Sekitar dua jam sudah terserap," kata Laila pada acara SOHO #BetterU: Hari Gizi Nasional, Rabu siang ini.

Susu juga bisa diberikan di sela-sela waktu makan utama, sesuai dengan kebutuhan. Untuk menuju berat badan anak yang seimbang, umumnya berikan 2 gelas susu setiap hari. 

Bila berkonsultasi, dokter memberikan zinc agar membantu enzim dan pencernaan. Gizi kurang bisa juga disebabkan oleh kekurangan asam folat dan zat besi sehingga menimbulkan kurang darah. Akibatnya, tubuh pun lesu dan nafsu makan berkurang.

Sayangnya, konsumsi susu dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Laila menyarankan sebaiknya jangan mengonsumsi susu dan makanan yang mengandung zat besi secara bersamaan.

"Caranya, berikan makanan yang ada vitamin c saat makan zat besi. Vitamin c membantu penyerapan zat besi," katanya.

Zinc dapat ditemui di bahan makanan hewani dan zat besi terdapat di daging merah.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014