BKKBN akan meningkatkan sosialisasi terkait MKJP karena sejauh ini alat kontrasepsi jangka panjang masih kurang diminati, padahal kontrasepsi jangka panjang jauh lebih efektif,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengingatkan bahwa metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) paling efektif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

"BKKBN akan meningkatkan sosialisasi terkait MKJP karena sejauh ini alat kontrasepsi jangka panjang masih kurang diminati, padahal kontrasepsi jangka panjang jauh lebih efektif," katanya pada acara Hari Kontrasepsi Sedunia di Balai Sidang Jakarta, Kamis.

Fasli menegaskan, pihaknya akan lebih fokus dalam menyosialisasikan dan mengadvokasi masyarakat terkait MKJP, seperti IUD, sterilisasi, dan implan, metode operasi wanita (tubektomi) dan metode operasi pria (vasektomi).

Untuk menyukseskan program KB, katanya, BKKBN membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik pusat maupun daerah, juga dunia swasta.

Sementara itu, perusahaan farmasi Merck Sharp & Dohme (MSD) menyatakan akan mendukung program KB dengan menyediakan berbagai alat kontrasepsi dan kegiatan advokasi masyarakat.

"Kami juga berkomitmen meningkatkan kapasitas (capacity building) untuk tenaga medis dan juga membantu sosialisasi program ini," kata Chris Tan, President atau Managing Director MSD di Indonesia.

Saat ini, MSD sudah melakukan pelatihan bidan lebih dari 2.500 orang di berbagai daerah, bekerja sama dengan asosiasi profesi medis, seperti Persatuan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), rumah sakit atau klinik, dan BKKBN.

Dalam hal penyediaan alat kontrasepsi, MSD membantu menyediakan alat KB berjenis implan, yakni salah satu jenis kontrasepsi jangka panjang yang efektifitasnya bisa mencapai tiga tahun. Implan dipasang di lapisan bawah kulit pada lengan pengguna.

Chris Tan menjelaskan implan adalah salah alat kontrasepsi yang menjadi unggulan dari program KB BKKBN.
(W004/M029)

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013