Jakarta (ANTARA News) - Pengembalian penghargaan Kalpataru yang dilakukan oleh dua aktivis lingkungan dari Sumatera Utara dianggap preseden buruk oleh Kantor Kementerian Lingkungan Hidup.

"Kami akan tindaklanjuti sebab ini menjadi preseden buruk. Mengembalikan Kalpataru bukan jalan baik untuk lingkungan," kata Deputi Kementerian Lingkungan Hidup Ilyas Asaad di Jakarta, Kamis.

Deputi bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat tersebut menerima aktivis lingkungan yang mengembalikan penghargaan Kalpataru yaitu Marandus Sirait dan Hasoloan Manik.

Ilyas mengatakan, karena pengembalian Kalpataru tersebut bukan karena Kalpataru yang bermasalah tapi ada hal lain.

Dia mengemukakan tindak lanjut dari pengembalian itu akan dibicarakan dengan Dewan Pertimbangan Kalpataru.

Marandus Sirait menerima penghargaan Kalpataru pada 2005 sebagai pembina lingkungan, sementara Hasoloan Manik mewakili LSM Pilihi Dairi mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup itu pada 2010 dalam kategori penyelamat lingkungan.

Pada Selasa (3/9)  mereka mengembalikan penghargaan itu di depan Istana Presiden karena kecewa terhadap  kerusakan lingkungan yang terus terjadi di daerah mereka.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013