Ujang mampu menahan serangan dari tim lawan meski frekuensinya tinggi. Tapi ada pula pemain yang baru panas dibabak kedua."
Jakarta (ANTARA News) - Tim Homeless Indonesia lolos rintangan pertama pada Homeless World Cup 2013 di Poznan, Polandia, Minggu malam (11/8) setelah mampu mengalahkan Skotlandia, 6-4 pada babak penyisihan Grup G.

Pelatih Tim Homeless Indonesia Bonsu Hasibuan melalui surat eletronik, Senin dini hari mengaku kemenangan perdana anak asuhnya ini sangat penting guna menghadapi pertandingan-pertandingan penyisihan berikutnya.

"Secara hasil kita menang, tapi mental anak-anak masih belum lepas. Ini adalah pertandingan pertama dan sudah dipastikan akan berat," katanya.

Kemenangan tim "street soccer" yang berisikan pemain dari kaum marginal ini, kata dia, tidak lepas dari penampilan memukau kiper Ujang Yakub yang beberapa hari sebelumnya mengalami pembengkakan pada kaki akibat terkena asam urat.

"Ujang mampu menahan serangan dari tim lawan meski frekuensinya tinggi. Tapi ada pula pemain yang baru panas dibabak kedua," kata Bonsu Hasibuan menambahkan.

Saat menghadapi tim yang sudah dua kali mejuarai turnamen ini, Sendi dan kawan-kawan didukung penuh oleh Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Darmansjah Djumala beserta istri dan para staf kedutaan serta mahasiswa asal Indonesia yang ada di Polandia.

"Selamat, semoga bisa terus berlanjut prestasinya," kata Darmansjah yang langsung turun dan memberi selamat para pemain.

Setelah menghadapi Skotlandia, dibabak penyisihan Grup G Tim Homeless Indonesia yang sukses lolos dari rintangan pertaman akan menghadapi salah satu tim kuat yaitu Argentina dan selanjutnya akan menghadapi Wales.

Bonsu Hasibuan sebagai pelatih mengaku optimistis timnya mampu memberikan yang terbaik sehingga membuka peluang untuk lolos ke babak berikutnya.

"Kita tetap mewaspadai tim-tim tersebut. Semuanya tergantung para pemain. Karena ini adalah momen sekaligus waktu buat mereka membuktikan hasil latihannya selama ini," katanya menegaskan.

Tim Homeless Indonesia yang turun di Homeless World Cup 2013 berkekuatan delapan pemain yang terdiri empat orang miskin kota, tiga orang dengan HIV/AIDS dan seorang mantan pecandu. (*)

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013