Mereka (yang ingin mencuri) beralasan bahwa melakukan kegiatan wisata bawah air. Namun, ini patut dicurigai,"
Jakarta (ANTARA News) - Bakorkamla terus melakukan pengawasan terhadap pencurian harta karun dari benda muatan kapal tenggelam (BMKT) di wilayah perairan Indonesia, pasalnya ada sejumlah modus lain yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang bermaksud mencuri benda-benda bernilai tinggi itu.

"Mereka (yang ingin mencuri) beralasan bahwa melakukan kegiatan wisata bawah air. Namun, ini patut dicurigai," kata Kepala Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto usai Family Gathering Bakorkamla, di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu.

Saat ini, kata dia, ada beberapa kementerian yang mengelola masalah BMKT berikut dengan sejumlah aturan yang berlaku. Misalnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Oleh karena itu, pihaknya tengah mempertemukan seluruh pemangku kepentingan untuk mendiskusikan mana BMKT yang bisa dibicarakan lebih lanjut dan siapa yang tepat menangani BMKT tersebut.

"Jadi, kalau ada eksplorasi terhadap kekayaan bawah laut kita, itu dilakukan secara benar dan pihak yang menangani juga benar. Supaya kalaupun ada harta karun yang ada di situ, tidak lalu menjadi milik orang lain atau orang asing, tapi milik kita. Itu penting," katanya.

Sementara itu, secara umum pelanggaran hukum di wilayah laut Indonesia bisa terus ditekan dari tahun ke tahun sejak adanya Bakorkamla 7 tahun silam karena keberadaan badan ini membuat penegakan hukum di laut menjadi lebih sinergis dan terkoordinasikan dari yang sebelumnya berjalan parsial, mengingat banyaknya pemangku kepentingan keamanan laut.

"Dengan badan ini, operasi yang dilakukan juga bisa lebih efektif dan efisien. Sebelumnya kadang-kadang tidak terkontrol, sehingga melepaskan tempat-tempat yang seharusnya kita perhatikan. Sekarang area operasi itu ditentukan melalui sistem monitor yang baik dan terjadwal," jelas mantan KSAU ini.

Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto mengatakan penanganan masalah BMKT diketuai oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dimana saat ini moratorium masih terus berjalan.

Namun, lanjut dia, pihaknya menemukan indikasi adanya upaya pencurian BMKT di laut Bangka Belitung. Kegiatan itu berupa pengambilan gambar bawah laut di lokasi kapal tenggelam yang menyimpan barang muatan bernilai tinggi.

"Kalau langsung mengambil begitu, tentu mereka tidak akan dapat izinnya. Makanya ada modus seperti wisata, observasi, riset,. Dia menunggu kelengahan kita," tuturnya.

Guna mencegah pencurian terjadi, Bakorkamla menerjunkan sejumlah petugas untuk bersiaga di kawasan perairan Bangka Belitung.

"Potensi kekayaan BMKT masih ada, tapi yang punya data detail itu Ditjen Cagar Budaya Kemendikbud. Potensi paling besar di jalur ALKI (alur laut kepulauan Indonesia) I, di antaranya meliputi Bangka Belitung," kata Bambang.

(S037/R010)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013