Kami langsung amankan pelaku saat mengeluarkan badik lalu diamankan ke kantor,"
Makassar (ANTARA News) - Seorang panitia Musyawarah Daerah (Musda) BPD Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Sulawesi Selatan ke XIII bernama Sabil Deppu (32), ditangkap polisi karena membawa senjata tajam jenis badik, Selasa malam.

Pelaku ditangkap saat mengacungkan sebilah badik ke arah tertentu namun kemudian secara tiba-tiba melintas Wakapolri Komjen Pol Nanan Soekarna beserta rombongan di Hotel Clarion lantai dua hendak menuju pembukaan Musda BPD Himpi ke-13 di hotel tersebut.

"Kami langsung amankan pelaku saat mengeluarkan badik lalu diamankan ke kantor," Kata Kapolsek Tamalate Kompol Suaeb A Majid di Makassar.

Peristiwa tersebut berlangsung cepat, saat Wakapolri beserta Kapolda Sulsel Irjen Pol Burhanuddin dan Wakapolda Sulsel Brigjend, H Syahrul Mamma beserta rombongan ingin melintas kemudian terjadi keributan dan tanpa sengaja seorang mengacungkan badik.

Lalu Wakapolri hanya mengatakan "Oh itu badik ya" selanjutnya berlalu pergi dan meminta pelaku ditangkap, dan kemudian digelandang petugas ke kantor Polsek Tamalate, Makassar.

Sebelumnya, terjadi ketegangan, karena pelaku Sabil Deppu diduga mendukung Calon Ketua Hipmi Amirulllah Abbas melawan HA Irwan Darmawan Aras dalam Musda Hipmi ke 13. Terjadi pertentangan yang cukup alot.

"Saat itu ada kegaduhan dan keributan katanya salah seorang bawa badik, saat melintas Wakapolda kaget dan beliau sendiri yang mengambil badik di badan pelaku dan karena beberapa orang mengatakan ada badiknya, kemudian kami diminta untuk mengamankan pelaku," tutur perwira menengah itu.

Suaeb mengatakan, pelaku dijerat Undang-undang darurat nomor 1951 Tahun 1951 lembaran negara dengan ancaman kurungan penjara 12 tahun.

Sementara Ketua Panitia Musda BPD Hipmi Sulsel Andi Muhammad Reza Makkuwaru berkilah, insiden tersebut hanyalah sebuah dinamika yang ada. Kalaupun ada pelaku membawa badik itu tanpa kesengajaan.

"Itu hanya dinamika saja, biasalah seperti itu, ibarat sebuah drama, ini Sulsel bung," kata pengusaha muda itu dengan enteng.

Saat ditanyai apakah pihak panitia tidak melakukan pemeriksaan, mengingat adanya peristiwa itu, kata dia, enggan menjawab pertanyaan wartawan bahkan tidak mengetahui pasti adanya insiden tersebut.

Sedangkan Ketua Hipmi Pusat Raja Sapta Oktohari mengaku kaget dengan adanya insiden tersebut. Namun dirinya mengaku hal itu biasa mengingat salah satu dinamika bagian dari pemilihan ketua Hipmi di Sulsel.

"Itu kan hanya dinamika berlembaga, dan saya yakin itu dan tidak ada maksud tertentu, kedua calon ketua Hipmi ini adalah orang pilihan yang akan memajukan Hipmi ke depan," kata Okto.
(KR-DF/N005)

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013