Sejauh saya mengerti, Swiss siap menawarkan ranah ramahnya untuk perundingan enam pihak, dengan harapan bahwa itu diadakan. Kami tidak menentang prakarsa tersebut,"
Jenewa (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Jumat menyatakan mendukung gagasan Swiss menuan-rumahi perundingan enam negara dalam upaya meredakan ketegangan atas Korea Utara.

"Sejauh saya mengerti, Swiss siap menawarkan ranah ramahnya untuk perundingan enam pihak, dengan harapan bahwa itu diadakan. Kami tidak menentang prakarsa tersebut," kata Lavrov kepada wartawan setelah bertemu dengan timpalan Swiss-nya, Didier Burkhalter.

Pembicaraan itu, yang melibatkan Korea Utara dan Korea Selatan, Cina, Rusia, Amerika Amerika dan Jepang, dibekukan sejak 2009 setelah Korea Utara menarik diri dalam menanggapi hukuman Perserikatan Bangsa-Bangsa atas kegiatan peluru kendalinya.

Ada enam putaran terpisah antara 2003 hingga 2007 dan Swiss pada pekan lalu menawarkan bantuan saat ketegangan memuncak di semenanjung Korea.

Negara netral Swiss memiliki lima tentara di garis gencatan senjata di antara kedua Korea itu, sebagai bagian dari komisi negara nonblok pemantau gencatan senjata sejak Perang Korea pada 1950-an.

Negara itu juga memiliki kantor penghubung di Pyongyang, ibukota Korea Utara, yang komunis.

Pemimpin negara terkendali ketat itu, Kim Jong-un -yang ketiga dalam wangsa pemimpin kuat- menghabiskan beberapa tahun sekolah di Swiss di bawah kedok putra pengemudi kedutaan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pada Jumat menyuarakan dukungan negaranya untuk Korea Selatan bergerak menuju pembicaraan dengan Pyongyang.

Saat berbicara kepada wartawan di Seoul, Kerry menyatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un membuat "kesalahan besar" jika memaksakan peluncuran peluru kendali, dan mendesak China berupaya lebih keras mengendalikan sekutunya di Pyongyang.

Tapi, dengan ketegangan di semenanjung Korea pada tingkat tertinggi dalam bertahun-tahun, Kerry menyatakan Washington juga memilih "menghormati" pandangan President Korea Selatan Park Geun-Hye, yang terpilih atas janji keterlibatan lebih besar dengan Pyongyang.

"President Park terpilih dengan pandangan berbeda bagi kemungkinan perdamaian dan kami menghormati pandangan itu," kata Kerry.

"Kami siap bekerja dengan keyakinan bahwa hubungan Utara dengan Selatan dapat meningkat dan mereka dapat membaik sangat cepat. Saya pikir, kami telah menurunkan retorika kami secara berarti dan kami berusaha menemukan cara untuk kewajaran menang di sini," tambahnya dikutip AFP.
(B002/Z002) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013