Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Prancis menjajaki serta menindaklanjuti pembahasan untuk kerja sama yang lebih erat di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu dalam keterangan persnya Senin mengatakan, dalam lawatannya ke beberapa negara Eropa, pihaknya berkunjung ke Paris, Prancis, untuk bertemu dengan Menteri Perdagangan Internasional Nicole Bricq, Menteri Kesenian, Perdagangan dan Pariwisata Mme. Sylvia Pinel, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Pierre Sellal.

"Dalam pertemuan dengan Mme Sylvia Pinelmet, perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya yang berkaitan dengan peran UKM menjadi salah satu topik pembicaraan," katanya.

Tindak lanjut kerangka kerja sama di sektor pariwisata juga menjadi pembahasan mengingat ini, kata Mari, adalah bagian dari kerja sama strategis antarkedua negara.

"Saya mengundang Sylvia Pinelmet untuk berkunjung ke Indonesia. Kerja sama meliputi aspek pariwisata berkelanjutan, pendidikan dan pelatihan, serta kerja sama sektor swasta," katanya.

Dalam pertemuan dengan Nicole Bricq dan Pierre Sellal, pihaknya membicarakan hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis, dan dengan Uni Eropa.

Pertemuan juga membahas mengenai pentingnya peran perdagangan bagi pertumbuhan perekonomian dan penyediaan lapangan kerja, serta masa depan dari sistem perdagangan multilateral di bawah World Trade Organization (WTO)--yang masa tugas Direktur Jendralnya akan berakhir pada 31 Agustus 2013.

Ia menekankan, kedua belah pihak peran sentral dari perdagangan, terutama di saat perekonomian global mengalami perlambatan.

Saat terjadi krisis ekonomi, sektor perdagangan justru memiliki peran yang vital untuk meningkatkan perekonomian dan penyediaan lapangan kerja.

Berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, WTO berperan untuk mencegah terjadinya perdagangan yang tidak fair.

Nilai perdagangan Indonesia dan Prancis pada Januari-November 2012 tercatat 2,7 milliar dolar AS dengan rata-rata pertumbuhan antara 2007-2011 mencapai 7,23 persen.

Kedua belah pihak juga mengemukakan pentingnya untuk memiliki komitmen terhadap sistem perdagangan di tingkat global yang menjadi tujuan dibentuknya WTO.

Mari Pangestu yang menjabat Menteri Perdagangan pada Oktober 2004-Oktober 2011 meyakini bahwa sistem perdagangan multilateral adalah solusi terhadap masalah perekonomian global.

"Banyak persoalan perdagangan yang hanya bisa diselesaikan secara multilateral. Sistem perdagangan multilateral menjamin kepastian dan transparansi," kata Mari Pangestu.

Dari 9 kandidat Direktur Jendral WTO 2013-2017, Mari Pangestu adalah salah satu dari empat kandidat yang masih aktif menjabat menjadi menteri.

Lima kandidat lainnya memiliki latar belakang profesi dan pengalaman yang beragam dan bila terpilih, Mari Pangestu akan menjadi wanita pertama yang menduduki posisi Dirjen WTO.

Dengan latar belakang pengalaman dan keahliannya, Mari Pangestu memiliki pemahaman terhadap pentingnya prinsip inclusion dan akan memastikan bahwa sistem perdagangan bebas akan memberikan peluang dan manfaat bagi setiap individu, manfaat bagi negara maju dan berkembang, dan manfaat bagi perusahaan besar dan UKM.

Selain bertemu dengan pejabat pemerintah, Mari Pangestu juga berdialog dengan lembaga "think-thank" di antaranya CEPI, HEC, dan HRI.

Dalam dialog tersebut, Mari Pangestu menyampaikan pemikirannya mengenai sistem perdagangan, strategi untuk memperkuat keberadaan WTO dan apa yang harus dilakukan terkait dengan banyaknya tantangan dan isu perdagangan yang tengah dihadapi WTO.

Berkenaan dengan kemungkinan adanya perjanjian US-EU Transtlantic Partnership, Mari Pangestu menyatakan tantangan yang paling penting adalah memastikan bahwa baik perjanjian bilateral dan regional, materinya harus bersifat complementary dan konsisten dengan sistem perjanjian multilateral.

Dalam beberapa pekan terakhir, Mari Pangestu telah melakukan serangkai kegiatan yang berkaitan dengan pencalonannya sebagai Dirjen WTO.

Selain menyampaikan visi dan misinya pada kesempatan pertemuan General Council di Jenewa beberapa waktu lalu, Mari Pangestu juga telah bertemu dengan perwakilan WTO dari sejumlah negara dan mengunjungi beberapa kota seperti Washington DC, Beijing, dan Brussels.

(H016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013