Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo, mengatakan pemerintah akan membatasi volume ekspor batu bara, yang dalam beberapa tahun terakhir meningkat.

"Kami akan batasi ekspor, sehingga cadangan batubara yang masih banyak ini bisa dimanfaatkan lebih lama untuk generasi mendatang," katanya di Jakarta, Kamis.

Namun dia belum menyebutkan mulai kapan pembatasan akan dilakukan. Dia hanya mengatakan, "Kalau bisa, secepatnya."

Menurut dia, negara lain sengaja tidak memproduksikan batu bara dan memilih mengimpornya dari luar negeri karena alasan konservasi. "Indonesia juga akan lebih melihat sisi konservasinya," ujarnya.

Tanpa pembatasan ekspor, ia menjelaskan, cadangan batu bara Indonesia bisa habis 15 tahun mendatang. "Energi harus dihemat sehingga dalam 20 atau 40 tahun mendatang tetap ada," ujarnya.

Menurut Siswo, pemerintah juga akan memperbaiki pencatatan produksi batubara dengan memasukkan produksi penambang skala kecil karena selama ini pencatatan produksi sering tidak tepat.

"Kami tidak tahu persis berapa produksi batu bara. Apa benar 350 juta ton, lalu berapa banyak yang diekspor," katanya.

Ia menambahkan, pencatatan akan dilakukan berdasarkan wilayah supaya produksi lebih mudah dikendalikan.

(K007)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013