Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 20.351 peserta mengikuti pelatihan Kurikulum Merdeka melalui MOOC (Massive Open Online Course) Pintar yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama pada 3-14 Februari 2023.

Kepala Pusdiklat Teknis Mastuki mengatakan pelatihan kurikulum itu menjadi yang kedua kalinya diselenggarakan, mengingat animo masyarakat untuk mengetahui Kurikulum Merdeka yang sedang diterapkan di sekolah maupun madrasah terbilang tinggi.

"Pelatihan itu kali kedua dilaksanakan dalam tiga bulan terakhir. Animo guru, kepala madrasah, pengawas, maupun dosen dan elemen masyarakat lain terhadap pelatihan ini sangat besar," ujar Mastuki di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemenag finalisasi modul integrasi moderasi beragama untuk guru-siswa

Menurut dia, pelatihan Kurikulum Merdeka menggunakan MOOC itu basisnya adalah kemandirian yakni mendaftar sendiri, belajar sendiri, ujian sendiri, dan unduh sertifikat sendiri yang semuanya dilakukan secara daring. Selain itu, pelatihan tersebut terbuka bagi siapa saja yang berminat mengikutinya.

"Kami buka seluas-luasnya bagi yang ingin mempelajari Kurikulum Merdeka. Bukan hanya guru madrasah, tetapi juga terbuka bagi guru agama di sekolah umum, dosen, pengawas sekolah/madrasah, orang tua siswa, praktisi pendidikan, dan siapa saja yang berminat," kata dia.

Menurut Mastuki, tingginya partisipasi calon peserta menjadi indikasi bahwa pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

Baca juga: Kemenag percepat transformasi digital madrasah

Pelatihan melalui MOOC Pintar dinilai efektif karena bisa melibatkan peserta secara lebih masif dan lintas daerah. Pelaksanaan pelatihan dengan metode asynchronous ini memudahkan siapa saja untuk bisa mengikuti pelatihan.

"Melalui MOOC peserta bisa belajar kapan saja dan dari mana saja, fleksibel, yang penting tidak melewati tanggal yang ditentukan penyelenggara. Jadi, tidak akan mengganggu tugas utama peserta," kata dia.

Kemenag, kata dia, turut menyosialisasikan pelaksanaan kurikulum tersebut melalui pelatihan terstruktur dan gratis, sehingga tidak ada satupun kalangan pendidik, terutama di lingkungan Kemenag yang tidak tahu tentang Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Kurikulum Merdeka tingkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

"Kami berharap semua pemangku kepentingan pendidikan bisa mengikuti pelatihan Kurikulum Merdeka," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023