Mereka melihat Indonesia sebagai panutan. Dengan begitu kita bisa melihat kolaborasi South-South antara Indonesia, Afrika, dan Amerika Latin
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berbagi pengalaman terkait upaya hilirisasi yang dilakukan Indonesia saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara Afrika beberapa waktu lalu.

Menurut Luhut, sama halnya dengan Indonesia, negara-negara Afrika juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar yang juga bisa dimanfaatkan.

"Saat saya di Afrika, sedih sekali. Sangat-sangat sedih. Negara yang sangat miskin tapi di sisi lain juga kaya akan sumber daya mineral. Mereka punya lithium. Kalau kandungan lithium di sini kan cuma 0,5-0,9 (persen) tapi di sana, 5-6 mungkin 4-6 kandungan lithium di sana. Bayangkan itu, tapi negaranya sangat miskin," cerita Luhut dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Jakarta, Rabu.

Luhut pun kemudian berbagi pengalaman Indonesia yang telah mendorong hilirisasi mineral, khususnya nikel. Indonesia menikmati peningkatan ekspor produk turunan nikel yang melesat dari hanya 3,3 miliar dolar AS pada 2017-2018 menjadi 33,8 miliar dolar pada 2022.

"Saya berbagi pengalaman Indonesia dengan mereka. Mereka bertanya, 'Bagaimana bisa kalian dapat tawaran dan peluang itu?' Maka saya bilang, ayo kita berbagi semangat Asia-Afrika, Bandung Spirit. Mereka menyukainya," katanya.

Baca juga: Luhut sebut Indonesia tidak lagi impor petrokimia pada 2027

Baca juga: Luhut: kendaraan listrik kurangi konsumsi BBM 70 miliar liter/tahun


Menurut Luhut, dalam kunjungan kerjanya ke Kenya, Kongo dan Zimbabwe itu, negara-negara Afrika tersebut melihat Indonesia sebagai panutan. Di sisi lain, ia menambahkan pemerintah pun melihat peluang kerja sama dengan Afrika setelah pertemuan tersebut.

Pemerintah sendiri tengah terus membangun Kerja Sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation) atau kerja sama antara negara-negara berkembang.

Kerja sama tersebut diharapkan mampu memperkuat posisi strategis negara-negara berkembang, untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan tidak dieksploitasi negara-negara maju.

"Mereka melihat Indonesia sebagai panutan. Dengan begitu kita bisa melihat kolaborasi South-South antara Indonesia, Afrika, dan Amerika Latin. Mereka juga lihat data ekonomi kita dan sangat menyukainya, khususnya karena dukungan kebijakan hilirisasi," kata Luhut.

Baca juga: Menteri ESDM temui Menko Luhut bahas insentif motor listrik

Baca juga: Luhut sebut aturan soal insentif kendaraan listrik terbit Februari

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023