Sidoarjo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menggelontorkan beasiswa pendidikan untuk perguruan tinggi senilai Rp10 miliar sebagai bukti keseriusan pemkab setempat dalam memajukan dunia pendidikan.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam keterangan tertulis Jumat mengatakan anggaran tersebut dialokasikan khusus untuk mendongkrak agar lebih banyak lagi pemuda Sidoarjo yang berprestasi.

"Selain itu, program ini juga untuk membantu biaya pendidikan para mahasiswa Sidoarjo yang sedang mengalami kendala pembiayaan," ujarnya.

Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor ini mengatakan, mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan jenjang S1 sampai S3 berkesempatan mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Pendaftar yang dinyatakan memenuhi syarat akan mendapatkan beasiswa pendidikan senilai Rp5 juta.

Pemberian beasiswa tersebut, kata dia, diharapkan akan mendongkrak motivasi para pemuda Sidoarjo untuk lebih getol lagi melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Baca juga: Program beasiswa kuliah putus rantai kemiskinan di Surabaya

Program ini juga sebagai bentuk kepedulian bupati pada kemajuan pendidikan dengan memberikan apresiasi pada mahasiswa yang berprestasi, baik prestasi akademik, nonakademik maupun prestasi dalam agama.

"Banyak pemuda Sidoarjo yang berprestasi terlihat saat pemerintah membuka program beasiswa jalur prestasi. Mereka yang berprestasi tidak hanya kuliah di dalam negeri ada juga mahasiswa asal Sidoarjo yang saat ini tengah belajar di luar negeri juga ikut mendaftar," ujar dia.

Dia bangga melihat para pemuda Sidoarjo yang punya semangat juang tinggi untuk menjadi orang yang sukses.

Gus Muhdlor optimistis dengan kepedulian pemerintah daerah yang dilakukan sekarang membuat para pemuda itu lebih loyal untuk ikut membangun daerahnya.

"Membangun negeri tak akan berhasil tanpa membangun pemudanya, begitu juga dengan Sidoarjo," katanya.

Menurut dia, jika ingin Sidoarjo menjadi daerah yang diperhitungkan maka yang harus dibangun adalah generasi muda.

"Ini yang kami lakukan sekarang. Pemerintah daerahnya peduli dengan masa depan generasi mudanya maka dari sana loyalitas untuk daerahnya akan bangkit," katanya.

Baca juga: Santri berkebutuhan khusus ikut seleksi Beasiswa Santri Berprestasi

Kuota beasiswa tahun 2022 sebanyak 2.000 orang. Sejak dibuka pendaftaran pada awal Februari lalu, jumlah pendaftar yang masuk hingga akhir Maret sudah lebih dari kuota. Saat ini Pemkab Sidoarjo sedang melakukan proses verifikasi dan validasi, dalam waktu dekat hasilnya akan diumumkan ke publik.

Dari kuota tersebut, rinciannya untuk prestasi akademik sebanyak 650 orang, nonakademik 350 orang, mahasiswa kurang mampu 500 orang, dan prestasi keagamaan 500 orang dengan jenjang pendidikan mulai dari S1 sampai dengan S3.

"Jalur beasiswa yang dibuka yakni jalur prestasi akademik dan nonakademik, jalur prestasi keagamaan dan jalur mahasiswa kurang mampu. Dari keempat jalur itu yang paling banyak pendaftarnya yakni jalur prestasi akademik dan nonakademik," katanya.

Jumlah pendaftar yang masuk lewat jalur prestasi akademik dan nonakademik mencapai 1.400 an mahasiswa. Kemudian untuk jalur beasiswa kurang mampu yang mendaftar lebih dari 1.000 orang sedangkan pendaftar yang masuk jalur prestasi agama sebanyak 119 mahasiswa.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Joko Supriadi mengatakan pihaknya sampai hari ini masih terus memverifikasi berkas pendaftar.

"Yang kami tangani jalur prestasi akademik dan nonakademik. Jumlah pendaftarnya sudah mencapai lebih dari 1.400 mahasiswa dan yang sudah terverifikasi sebanyak 650 berkas," katanya.

Baca juga: Pemkot Surabaya sediakan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk mahasiswa

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sidoarjo M. Hudori yang menangani beasiswa jalur prestasi agama menyampaikan bahwa pihaknya sudah selesai verifikasi.

"Dari jumlah peserta yang masuk lewat jalur prestasi agama, tiga di antaranya merupakan mahasiswa yang kuliah di luar negeri. Pada jalur prestasi agama, salah satunya ada jalur hafalan Al Quran, peserta disyaratkan hafal minimal 10 juz," ujarnya.

Ia mengatakan, jumlah peserta yang mendaftar ada 119 dan yang sudah dinyatakan lolos verifikasi sebanyak 110 peserta.

"Rinciannya, peserta yang tidak lolos yakni 3 orang gagal lolos hafalan Al Quran 10 Juz dan 6 orang lainnya berkasnya tidak lengkap. Untuk peserta dari non muslim yang mendaftar ada 10 orang,” kata Hudori.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022