Manado (ANTARA News) - Tim SAR bersama aparat kepolisian serta masyarakat masih sedang menggali tujuh orang korban tertimbun tanah longsor di Perumahan Handayani, Kelurahan Ranomuut, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Wakapolda Sulut, Kombes Pol Dinar kepada ANTARA, Selasa malam saat meninjau korban musibah tanah longsor di Rumah Sakit (RS) Prof Kandow Manado, mengatakan, di perumahan tersebut juga terdapat 20 orang mengalami luka-luka. Musibah tanah longsor itu terjadi Selasa sore hari setelah Kota Manado sejak beberapa hari terakhir ini dilanda hujan lebat. Wakapolda ketika meninjau rumah sakit tersebut bersama-sama Gubernur Sulut, SH Sarundayang, Komandan Korem 131 Santiago, Kol Inf H Sibarani, Sekretris Pemerintah Propinsi (Sekprop) Sulut, Johanis Kalo dan sejumlah pejabat lainnya di daerah tersebut. Sesuai data ANTARA diperoleh di RS Prof Kandow, terdapat empat orang tewas akibat tertimbun tanah longsor di Kelurahan Bumi Nyiur, masing-masing, Paramita (19), Nova Koruru (3 bulan), Aldo Mawu (7), Billi Maloles (4). Di RS Pancaran Kasih terdapat korban tewas akibat tanah longsor di Kelurahan Paal Dua bernama Jaenal Lasut (25). Sedangkan korban tanah longsor mengalami luka-luka dan dirawat di RS Pancaran Kasih, masing-masing, Handri Katiandago dari Kelurahan Singkil, Priamus (33) dari Kelurahan Teling. Di RS TNI Teling, korban tewas akibat tanah longsor dan banjir di Pakowa, Taas dan Bumi Nyiur, masing-masing, Greine Rogi (2), Givandi Rogi (4), Ny Vera Ramang Rogi (37), Ita Mengindage (28), Noveri Kindangen (7), Jeri Lembong (10), Sintia S (15), Stevani Kindangen (33). Korban luka-luka dan sedang mendapat perawatan, masing-masing, Ny Rina Laura (40), Ny Nona Ismail (33) , Ny Vera Sumual (35), Marsel Kindangen (5), Randi Lopez (39), Glendi Rogi (16), Johni (25), Pricilia Sigar (8). Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, Dr Tangel Kirupan mengatakan, pemerintah akan menanggulangi semua biaya perawatan dan membantu obat-obatan bagi korban bencana alam tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006