Cirebon (ANTARA News) - Sebuah mobil minibus rombongan mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta tertabrak keretaapi Argojati dari arah Jakarta menuju Cirebon di Desa Kaliwedi Arjawinangun Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Perlintasan keretaapi tanpa palang pintu di Desa Kaliwedi, Kecamatan Arjawinangun, Cirebon, itu sering terjadi kecelakaan maut karena jalan lurus ditengah sawah menyebabkan sopir kurang hati-hati dengan kondisi areal sawah padahal jalur tersebut padat dilalui.

"Sopir yang membawa minibus merk Suzuki APV warna silver kurang waspada ketika melintas jalur kereta api tanpa palang pintu, padahal dari arah Jakarta KA Argojati dengan kecepatan tinggi sudah terlihat, namun sopir tersebut santai dan terus menerobos,"kata Sholeh, salah seorang saksi mata di Desa Kaliwedi Arjawinangun, Cirebon, kepada wartawan, Selasa.

Ia mengemukakan, jalur lintasan kereta api tanpa palang pintu biasanya sopir waspada dan mengurangi kecepatan kendaraannya namun mobil minibus yang tertabrak, kurang hati-hati padahal hamparan sawah mudah untuk melihat kereta api yang melintas baik dari arah Cirebon menuju Jakarta dan sebaliknya.

Menurut dia, kejadian sekitar pukul 12.00 WIB minibus tertabrak hingga terseret keatas jembatan Sungai, mobil hancur semua penumpang diperkirakan tewas seketika karena ada sebagain diantara mereka kakinya mengantung namun badan terjepit kendaraan.

Mobil minibus yang terseret nempel dibesi jembatan Kaliwedi dengan kondisi hancur, kata dia, hal itu menyulitkan sejumlah petugas yang mengevakuasi keempat korban, selain posisi kendaraan tepat diatas jembatan kondisi hancur perlu hati-hati jika melintas kereta api.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Cirebon, AKPB Hero Bactiar, menuturkan bahwa kejadian kecelakaan di lintasa kereta api tanpa palang pintu yang berada di Desa Kaliwedi Arjawinanngun Kabupaten Cirebon yang menewaskan empat orang pihaknya sedang melakukan identifikasi.

"Semua korban kini dievakuasi di Rumah Sakit Arjawinangun Kabupaten Cirebon, setelah memberikan kabar kepada pihak keluarga korban polisi akan menelusuri peristiwa kecelakaan tersebut," katanya.

Dikatakan Sumartono warga setempat yang menyaksikan kejadi kecelakaan tersebut.Dari jarak kurang 100 meter masyarakat sudah berteriak namun pengemudi mobil minibus tersebut tidak menghiraukannya.

"Biasanya pengemudi yang sering melintas dijalur perlintasan kereta api tanpa palang pintu hati-hati, namun bagi mereka pendatang kurang waspada kecelakaan ini bukan yang pertama kali," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011