Bandung (ANTARA News) - Indonesia berkomitmen menjalankan pembangunan "green economy" yang ramah lingkungan, kata Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta di Bandung, Selasa.

Ia mengatakan, dengan upaya pembangunan ekonomi dengan teknologi ramah lingkungan, Indonesia dipilih menjadi tuan rumah acara Konferensi Lingkungan Dunia "Tunza International Children and Youth Conference on the Environment 2011" yang berlangsung selama lima hari (27/9-1/10) di Bandung.

Ia mengatakan, sejak tahun sebelumnya Presiden SBY sudah meminta untuk menerapkan sistem pembangunan ekonomi melalui energi ramah lingkungan dan itu sudah diterapkan 48 persen.

"Jadi, 48 persen energi listrik yang digunakan sudah melalui energi ramah lingkungan," jelasnya.

Kemudian, ia menjelaskan, dengan adanya konferensi itu paya tidak biasa dibicarakan, kini di Indonesia dibicarakan, yakni masalah kerangka kelembagaan untuk membangun "green economy" tersebut.

"Sebelum konferensi ini berlangsung, kami sudah membicarakannya hal itu di Solo sehingga diharapkan dengan adanya pembicaraan tersebut bisa menjadi bekal untuk diskusi pada pertemuan di Brazil tahun depan," katanya.

Menurutnya, banyak negara berkembang yang menanyakan akan hal itu, dan Indonesia secara diam-diam telah melakukan berbagai upaya untuk menciptakan energi yang ramah lingkungan dengan harapan bisa menjaga kelangsungan habitat alam.

"Contohnya di Bali dan NTT. Di NTT kami sudah membuat lampu-lampu dengan menggunakan energi tata surya dan itu salah satu daerah yang mendukung `green economy` ini," katanya.

Selanjutnya, ia mengatakan, pembangunan tersebut tentu tidak lepas dari peranan generasi muda sehingga dalam konferensi Tunza 2011 itu, ribuan remaja dan anak-anak diperkenalkan lebih dekat pada lingkungan sekitarnya.

"Generasi-generasi muda yang akan menjadi penerus habitat ini, dan mereka harus bisa menyadari akan pentingnya menjaga dan melindungi juga memelihara lingkungan yang akan menjadi warisan bagi mereka dimasa mendatang," jelas Gusti.

Ia menambahkan, dengan adanya konferensi itu akan terlihat aksi-aksi mereka bagaimana mempelajari cara merawat lingkungan atau habitat alamnya.

(ANT-278/Y008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011