Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar operasi pasar minyak goreng untuk masyarakat umum seharga Rp14 ribu per liter, menyusul harga minyak goreng yang semakin mahal di pasaran.

"Kami sediakan 12 ribu liter dalam operasi pasar ini untuk keseluruhan di dua titik. Kegiatannya dua hari yakni 14-15 Januari 2022, sehingga alokasinya rata-rata per titik adalah 3.000 liter per hari," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Salim Darmawan di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan lokasi operasi pasar itu di Kantor Kelurahan Banjaran serta UPT Perlindungan Konsumen, Kota Kediri. Masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga murah, yakni Rp14.000 per liter.

Menurut dia, dalam pembelian ini memang ada syarat yang ditetapkan yakni membawa salinan KTP satu lembar. Satu KTP bisa membeli 2 liter minyak goreng dan satu warga bisa maksimal membawa enam KTP.

"Tentu saja kami batasi 2 liter untuk pembelian. Ini untuk menghindarkan kerumunan, tapi satu orang bisa membawa enam KTP berbeda. Dengan itu, semua bisa terkendali," kata dia.

Ia menambahkan, operasi pasar ini adalah kolaborasi antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Kediri. Sebelumnya, pemkot telah mengajukan usulan untuk adanya operasi pasar minyak goreng dan terealisasi hari ini.

Pihaknya juga menambahkan program ini juga dalam rangka operasi pasar nasional. Ke depan, harga minyak goreng akan dibanderol dengan harga Rp14 ribu per liter, baik di pasar tradisional maupun di pasar modern ada harga yang sama.

Santi, salah seorang warga yang antre mengaku cukup senang dengan adanya operasi pasar ini. Ia bisa membeli minyak goreng dengan harga lebih terjangkau.

"Ini cukup membantu, harganya murah," kata Santi.

Yanti, warga lainnya berharap kegiatan ini bisa sering dilakukan, karena bisa membantu ibu rumah tangga seperti dirinya. Dengan membeli minyak goreng harga murah, ia bisa lebih mengatur keuangan rumah tangga.

Pemerintah berencana menggelontorkan 1,2 miliar liter minyak goreng ke pasaran. Kegiatan tersebut dilakukan demi menurunkan harga minyak goreng yang sampai saat ini masih mahal.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi di Jakarta menjamin pendistribusian 1,2 miliar liter minyak goreng kemasan sederhana akan pemerintah lakukan mulai pekan ini guna menjaga stabilitas harga minyak goreng.

Menteri Lutfi juga menjelaskan berbagai indikator penyebab kenaikan harga minyak goreng di pasar, salah satunya akibat lonjakan harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan bahan baku utama minyak goreng.

"Kami sedang mengintervensi supaya harga minyak goreng ini tetap ada dan terjangkau. Tujuan kami barang ada dan terjangkau pada harga Rp14.000 per liter," kata Mendag Lutfi. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022