Mereka akan dipilih yang memenuhi standar untuk dipekerjakan dalam proyek CPP Gundih.Ini bentuk komitmen kami kepada warga lokal.
Bojonegoro (ANTARA News) - Pembangunan Central Processing Plant (CPP) Area Gundih Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) di Blora, Jawa Tengah, melibatkan sekitar tiga ratus tenaga kerja, di antaranya sekitar 60 persen tenaga kerja lokal di wilayah setempat.

Manager Humas Pertamina EP, Agus Amperianto, Selasa mengatakan, pengerjaan proyek CPP Area Gundih yang sudah berjalan sejak awal Juni lalu, secara bertahap melibatkan sekitar 300 tenaga kerja. Sebelum ini, Pertamina sudah melakukan pelatihan kepada puluhan tenaga kerja lokal Blora dan sekitarnya yang akan dilibatkan dalam pembangunan CPP.

"Mereka akan dipilih yang memenuhi standar untuk dipekerjakan dalam proyek CPP Gundih.Ini bentuk komitmen kami kepada warga lokal," jelasnya.

Menurut dia, pembangunan CPP Area Gundih yang dikerjakan konsorsium PT Inti Karya Persada Teknik dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dengan nilai kontrak sebesar 120 juta dolar AS. Pembangunan proyek CPP Area Gundih PPGJ, ditandatangani oleh Pertamina EP dan konsorsium tersebut, di Jakarta awal Juni lalu.

CPP yang akan dibangun tersebut memiliki kapasitas penjualan gas alam sebesar 50 juta standar kaki kubik per hari dan dijadwalkan pengerjakan proyek selama 730 hari. Direncanakan, produksi gas itu, dialirkan melalui pipa PT. Sumber Petrindo Perkasa melalui kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) No. 885/EP0000/2006-S0, tertanggal 21 Desember 2006.

Selanjutnya gas tersebut, lanjutnya, dimanfaatkan oleh PLN sebagai bahan bakar pembangkit listrik (PLTG), yang berada di wilayah Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, dengan masa kontrak selama 12 tahun." Pembangkit listrik tersebut merupakan salah satu proyek negara untuk pembangkit listrik Jawa - Bali", jelasnya.

Berdasarkan data di Pertamina EP, selamang lima tahun terakhir, produksi gas Pertamina EP, mengalami peningkatan yang sifnifikan. Produksi gas, pada tahun 2006 mencapai 869 juta kaki kubik per hari, pada tahun 2007 meningkat menjadi 980 juta kaki kubik per hari.

Selanjutnya, 2008 meningkat tajam menjadi 1,003 miliar kaki kubik per hari, sedangkan 2009 meningkat lagi menjadi 1,043 miliar juta kaki kubik per hari. "Pada tahun 2010 masih meningkat hingga mencapai 1,054 miliar kaki kubik per hari," katanya menambahkan.

Produksi gas tersebut, sebesar 34 persen dipasok kepada Perusahaan Gas Negara (PGN), 20 persen untuk memenuhi kebutuhan industri, 18 persen untuk industri pupuk, 25 persen untuk pembangkit listrik, dan sisanya untuk kebutuhan kilang Pertamina.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011