bentuk kepedulian kepada masyarakat yang terpaksa mengungsi karena banjir
Banda Aceh (ANTARA) - Perusahaan migas PT Pema Global Energi (PGE) bersama Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada korban banjir di Kabupaten Aceh Utara.

Manajer Lapangan PT PGE Ruzi Abdul Muis di Aceh Utara, Rabu, mengatakan bantuan konsumsi darurat bencana tersebut disalurkan ke lima kecamatan terdampak banjir.

"Bantuan yang disalurkan berupa 4,5 ton beras, 200 kotak mi instan isi 40 bungkus, 500 papan telur isi 40 butir per papan, air mineral 300 kotak dan minyak goreng 500 liter," kata Ruzi Abdul Muis.

Ruzi Abdul Muis mengatakan lima kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Aceh Utara tersebut yakni Kecamatan Tanah Luas, Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Pirak Timu, Kecamatan Langkahan, dan Kecamatan Lhoksukon.

Bantuan tersebut disalurkan melalui posko penanggulangan banjir masing-masing kecamatan di kantor camat sempat. Kemudian, disalurkan ke sejumlah lokasi pengungsian di kecamatan tersebut.

"Jumlah bantuan yang disalurkan tergantung jumlah pengungsi berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Utara dan para camat," katanya.

Baca juga: BPBD: 12 kecamatan di Aceh Utara terendam banjir
Baca juga: 25.032 warga Aceh Utara mengungsi akibat banjir

Ruzi Abdul Muis mengharapkan bantuan masa panik tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir. Selain itu juga dapat menjaga hubungan baik dan persaudaraan dengan masyarakat di sekitar operasional perusahaan.

"Bantuan ini bentuk kepedulian kepada masyarakat yang terpaksa mengungsi karena banjir. Kami berharap bencana ini segera berakhir dan masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing,"kata Ruzi Abdul Muis.

Kepala Gampong Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, Murhadi mengatakan bantuan masa panik tersebut membantu warganya yang mengungsi akibat banjir.

“Saat ini, ratusan warga kami mengungsi ke meunasah karena rumah mereka terendam banjir. Bantuan ini dibutuhkan untuk sehari-hari selama di pengungsian," kata Murhadi.

Baca juga: Pengungsi di Aceh Utara mulai terserang penyakit

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022