Jakarta (ANTARA) - Penyanyi pemenang Grammy Billie Eilish bicara tentang kecanduan menonton pornografi, dimulai sejak usia 11 tahun, dan bagaimana itu memberikannya mimpi buruk dan menghancurkannya ketika mulai berkencan.

Penyanyi yang baru berusia 20 tahun ini bicara di "The Howard Stern Show" di radio Sirius XM, Senin.

Baca juga: Hoaks! Billie Eilish lahir di Nganjuk

"Saya kira porno adalah hal yang memalukan. Saya dulu sering nonton porno, jujur saja. Saya mulai menonton porno saat berumur 11," kata pelantun "Bad Guy", mengatakan pengalaman itu membantunya merasa seperti anak keren.

"Saya kira itu sangat menghancurkan otak dan saya merasa sangat rusak karena terpapar banyak video porno," imbuh dia.

Dikutip dari Reuters pada Rabu, Billie mengaku mengalami mimpi buruk karena sebagian konten yang ditonton sangat kasar dan penuh kekerasan.

Penyanyi yang belajar secara homeschooling di Los Angeles ini dikenal dengan lirik-lirik lagu yang kalem.

Dalam balad "Male Fantasy" di album kedua "Happier Than Ever", dia bernyanyi tentang berada di rumah sendirian dan mendistraksi dirinya dengan pornografi saat sedang mengenang hubungan yang hancur.

Billie Eilish kini merasa marah kepada dirinya sendiri karena berpikir tidak apa-apa menonton banyak video porno.

"Kali pertama saya berhubungan seks, saya tidak menolak melakukan hal yang tidak nyaman. Soalnya saya pikir itu yang harusnya saya suka," katanya.

Penyanyi yang awalnya dikenal memakai busana-busana gombrong agar orang-orang tidak mengomentari tubuhnya, menjadi orang termuda dalam sejarah yang memenangi empat penghargaan top Grammy di tahun yang sama. Kepopulerannya membuat dia sulit mendapat kesempatan untuk berkencan.

"Sulit sekali bertemu orang ketika orang merasa takut denganmu atau merasa kau tidak termasuk dalam jangkauannya," kata dia.


Baca juga: Setelah Billie Eilish, Olivia Rodrigo cetak rekor di Grammy

Baca juga: Billie Eilish serukan pemimpin dunia ambil tindakan jelang KTT COP26

Baca juga: Billie Eilish akan jadi bintang utama termuda di Festival Glastonbury

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021