Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) M. Ali Ramdhani menyambut baik rencana perekrutan santri dan lulusan pesantren sebagai prajurit TNI.

"Kami mengapresiasi rencana merekrut alumni pesantren jadi TNI," katanya di Jakarta, Selasa.

Ali mengatakan bahwa meskipun tidak mendapat pendidikan kemiliteran, selama di pesantren para santri mendapat pendidikan mengenai kejujuran, kedisiplinan, dan wawasan kebangsaan.

"Kedisiplinan, kejujuran, dan taat terhadap pimpinan itu adalah sesuatu hal yang diajarkan di lembaga kita, tetapi kalau khusus kemiliteran tentu saja itu adalah model pendidikan di TNI ya," kata dia.

Selain itu, lulusan pesantren memiliki bekal ilmu keagamaan serta pemahaman mengenai adab dan tata laku yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.

"Secara umum bahwa apa yang telah dilakukan pesantren sesungguhnya merupakan bagian dari cara kita untuk menghadirkan seluruh profesi di anak bangsa ini," kata Ali.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebelumnya mengemukakan rencana untuk merekrut calon prajurit TNI dari kalangan santri, yang telah mendapat pendidikan mengenai moral maupun akhlak di pesantren.

"Diharapkan para prajurit TNI AD yang memiliki latar belakang santri dan lintas agama memiliki akhlak dan tingkah laku yang baik, sehingga mampu mengamalkan Delapan Wajib TNI, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit secara benar di lapangan," kata Dudung.

Baca juga:
Kasad akan merekrut calon prajurit dari kalangan santri
TNI AL vaksinasi santri di pelosok Garut dan Tasikmalaya

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021