Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan bantuan kepada petani yang terdampak bencana alam erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur mulai dari benih hingga alat dan mesin pertanian.

"Bencana ini merupakan bagian dari kehidupan. Oleh karena itu, harus diterima sebagai cobaan dan tantangan yang diberikan Allah SWT," kata Mentan saat menyerahkan bantuan pertanian bagi peternak terdampak erupsi Gunung Semeru, Selasa.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, bantuan yang diberikan kepada peternak dan petani yang terdampak berupa benih jagung, benih padi, bibit kopi arabika untuk luasan 847 hektar.

Bantuan ternak berupa sapi dan kambing sejumlah 174 ekor, serta rumput, pakan ternak, konsentrat dan obat-obatan. Selain itu juga masyarakat terdampak mendapatkan bantuan berupa traktor roda empat, traktor roda dua dan hand sprayer.

Peristiwa erupsi Gunung Semeru, menurut Mentan SYL, akan membuat lebih bersatu, membuat masyarakat lebih menyayangi bukan hanya antar sesama tapi juga menyayangi alam, hewan dan tumbuhan.

Mentan SYL bersama jajarannya di Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten Lumajang akan membuat format penanganan bersama guna memulihkan sektor pertanian di wilayah tersebut.

"Untuk hewan ternak yang berhasil diselamatkan, sementara akan diungsikan dalam satu tempat secara berkelompok agar keamanannya terjaga. Selanjutnya dikembalikan kepada pemiliknya," imbuh Mentan.

Selanjutnya, Mentan mengingatkan untuk mendata semua hewan ternak, baik yang mati maupun yang selamat. "Yang lebih penting, harus dijamin keamanannya di pengungsian ini," tegasnya.

Salah satu peternak sapi, Nur Hasan yang sapinya berada di pengungsian merasa bersyukur hewan ternaknya bisa diselamatkan.

"Terima kasih Pak Mentan, sapi kami sudah ada di pengungsian dan sudah mendapatkan pakan. Tiga hari kemarin kami kesulitan mendapatkan pakan," katanya.

Baca juga: Mentan agendakan tiga penanganan pertanian di wilayah Semeru
Baca juga: Pengungsi erupsi Gunung Semeru bercerita kepada Presiden
Baca juga: Moeldoko: Pembatalan PPKM tingkat 3 kebijakan "gas-rem" Presiden

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021