Jakarta (ANTARA) - Tim Disaster Victim Investigation (DVI/Penyelidik Korban Bencana) Polri menerima 30 jenazah korban letusan Gunung Semeru, untuk diidentifikasi di RSUD Haryoto Lumajang, Jawa Timur.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Ahmad Ramdhan, dalam konferensi pers dari Jawa Timur, Selasa, mengatakan 10 dari 30 jenazah yang diterima telah diidentifikasi tim itu.

"Jadi 10 sudah berhasil diidentifikasi. Sedangkan, 10 lagi masih dalam proses, jadi ada 20 yang diproses. Sementara 10 lagi masih dalam pemeriksan pos mortem," ujar Ramadhan.

Baca juga: Tagana DKI Jakarta salurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru

Ia merincikan, dari 10 jenazah yang berhasil teridentifikasi tim itu, terdiri atas enam jenazah laki-laki dan empat jenazah perempuan. "Lima jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, polisi mengimbau masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya dapat melapor ke Posko DVI Polri, baik posko post mortem ataupun ante mortem yang ada di RSUD Haryoto.

Ia juga memastikan, jenazah yang telah diidentifikasi akan difasilitasi penyerahannya kepada pihak keluarga.

Baca juga: Korban meninggal akibat awan panas Semeru bertambah jadi 34 orang

"Setelah jenazah diidentfikasi maka Polri dan RSUD Haryoto segera menyerahkan kepada pihak keluarga. Dan Polri maupun RSUD memfasilitasi, mengantarkan ke pihak keluarga atau ke tempat persemayamannya," ujar dia.

Lima jenazah yang teridentifikasi yakni Bangun Triyono (33), Faidi (70), keduanya jenazah laki-laki.

Sementara itu, tiga jenazah perempuan, yakni Lulu (49), Yatipak (60) dan Bu Oni (55), ketiganya beralamat di Curah Grobogan.

Kepala Bidang Dokkes Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Erwin Zainul Hakim, menjelaskan, satu jenazah merupakan pasien luka bakar yang meninggal di ICU, dengan identitas bernama Tuan Edy Pramono (35).

Baca juga: Pasien luka bakar serius erupsi Semeru perlu ditangani dokter khusus

Kemudian empat jenazah lainnya, jenazah label 005 teridentifkasi melalui identifikasi sekunder dua, yaitu ciri-ciri medis dan melalui properti, atas nama Daffa (15), laki-laki asal Dusun Sumber Wono.

Kantong jenazah nomor label 006, teridentifikasi melalui proses identifikasi sekunder, ciri-ciri medis dan melalui properti, dengan nama Roni (35). Kantong jenazah 007, sama-sama teridentifikasi mellaui proses identifikasi sekuder dua, atas nama Noman Kafelaulisa (19), perempuan asal Dusun Sumber Wono.

Jenazah label 008, teridentifikasi dua ciri medis dan properti atas nama Alvan (23), laki-laki asal Dusun Sumber Wono.

Baca juga: BNPB sebut 22 orang meninggal akibat letusan Semeru

"Hari ini sementara sedang diproses tiga jenazah lagi, mohon doannya mudah-mudahan segera bisa dilakukan proses identifikasi," kata Erwin.

Erwin menambahkan, untuk mempercepat proses identifikasi, Tim DVI mendukung partisipasi masyarakat yang merasa ada keluarganya tertimpa musibah untuk melaksanakan proses pengambilan data antemortem. Sehingga proses identifikasi segera bisa ditentukan dan diputuskan prosesnya.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021