Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap sistem kesehatan di Indonesia menjadi lebih tangguh setelah terdampak pandemi COVID-19 yang berimbas di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

"Ini dapat dijadikan pembelajaran tentang pentingnya penguatan sistem kesehatan, agar lebih tangguh dan sekaligus menjadi pengingat bagi semua pihak, untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," kata Wapres saat meresmikan Monumen Pahlawan COVID-19 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Wapres juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa pandemi belum berakhir, terlebih ada beberapa varian baru dari virus SARS-CoV-2.

"Pandemi belum berakhir, varian baru masih bermunculan, sementara kita harus bangkit dan berikhtiar agar segera pulih," katanya.

Untuk mencegah virus varian baru tersebut masuk ke Indonesia, Wapres meminta seluruh pihak untuk memperkuat dan mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Wapres: Vaksin COVID-19 dosis ke-2 capai 50 persen akhir Desember
Baca juga: Wapres resmikan Monumen Pahlawan COVID-19 di Bandung
Baca juga: Wapres dorong umat Islam siap hadapi era 5.0


"Sistem kesehatan harus kita perkuat, cakupan dan sebaran vaksinasi harus kita akselerasi. Disiplin melaksanakan protokol kesehatan harus terus kita laksanakan dan teruslah kreatif serta adaptif," jelasnya.

Dalam upaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di berbagai daerah, Wapres mengatakan Pemerintah tidak hanya bergantung pada petugas kesehatan dari dinas kesehatan (dinkes).

Pemerintah juga akan melibatkan jajaran anggota TNI, Polri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk mempercepat vaksinasi COVID-19.

"Itu akan kami perbanyak terutama di daerah aglomerasi, daerah-daerah yang vaksinasinya masih rendah sekitar 20 persen juga daerah-daerah yang di luar Pulau Jawa," ujar Wapres.

Wapres juga meminta seluruh aparat keamanan dan imigrasi memperketat jalur masuk di berbagai pintu masuk ke wilayah Indonesia, baik jalur udara, darat maupun laut, untuk mencegah masuknya varian baru SARS-CoV-2 jenis B.1.1.529 atau Omicron.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021