Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga perkampungan di Jalan Lodan Raya Jakarta Utara berupaya mengevakuasi kendaraan dan barang berharga lainnya agar tidak terdampak banjir pesisir atau rob yang melanda kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Pantauan ANTARA di lokasi, Jumat, sejumlah sepeda motor sudah tampak dinaikkan ke dataran yang lebih tinggi sehingga tidak tergenang aliran air yang mencapai 40-50 sentimeter.

Baca juga: Rob timbulkan kemacetan di Lodan Raya menuju Pelabuhan Sunda Kelapa

Warga perkampungan Jalan Lodan Raya RW08 Sari Husmiyati (50) mengatakan pengurus masjid setempat telah menginformasikan kepada warga untuk siaga dan mengevakuasi barang berharga karena akan terjadi rob.

"Ya orang-orang di pelabuhan yang mengasih tahu ke sini kalau air naik, air naik. Sama di Masjid juga. Jadi kami cepat-cepat naikin barang, motor, semuanya. Kalau enggak siaga, barang-barangnya udah pada mengambang lah," kata Sari.

Sementara itu, Didi (51) warga yang mengontrak rumah di kawasan pemukiman setempat, mengatakan pemberitahuan untuk bersiaga sebetulnya sudah diketahui sejak sehari sebelumnya.

"Sudah ada di grup RW 8, Pak Lurah (Ancol) memberitahu kalau nanti ada rob. Jadinya motor-motor pada dinaikkan. Itu masih sisa satu mungkin baru datang. Aman sih kalau motor," tutur Didi.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengimbau masyarakat pesisir Utara Jakarta mewaspadai potensi rob yang sudah dikeluarkan peringatan dini oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai 2-9 Desember 2021.

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini rob 2-9 Desember di Utara Jakarta

Atas dasar informasi tersebut, Ali meminta masyarakat pesisir utara Jakarta untuk tetap waspada dan siaga dengan adanya fenomena pasang maksimum air laut yang diperkirakan puncaknya terjadi pukul 08.00 WIB-12.00 WIB.

"Sudah kita antisipasi dengan semua jajaran termasuk masyarakat baik itu aktivasi, pengecekan pompa, saluran air, dan pintu-pintu air di lokasi yang berpotensi terjadinya banjir rob seperti halnya di wilayah Kecamatan Penjaringan mulai dari Kamal Muara sampai Muara Angke," kata Ali di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kamis kemarin.

Pihaknya juga telah meneruskan informasi tersebut ke masyarakat untuk waspada dan melakukan langkah antisipasi.

"Apabila genangan rob cukup tinggi maka jalur-jalur evakuasi dan lokasi untuk penampungan sudah disiagakan. Namun, sebelumnya kita sudah meminimalisir dampak dari rob dengan memfungsikan pintu-pintu air dan pompa," ungkap Ali.

Adanya aktivitas pasang air laut pada fase bulan baru, peningkatan curah hujan serta potensi angin kencang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

"Antisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG. Mudah-mudahan ini bisa teratasi sehingga aktivitas warga bisa tetap berjalan," ujar Ali.

Baca juga: Warga pesisir Jakarta Utara diimbau waspadai rob pada 2-9 Desember

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021